BADAN Kebudayaan PBB atau UNESCO, pada Jumat (1/4), mengatakan telah mengonfirmasi bahwa setidaknya 53 situs bersejarah Ukraina, bangunan keagamaan dan museum telah mengalami kerusakan selama invasi Rusia ke negara itu.
"Ini adalah daftar terbaru tetapi tidak lengkap karena para ahli kami terus memverifikasi sejumlah laporan, yang diajukan oleh pihak berwenang Ukraina," kata seorang juru bicara UNESCO kepada AFP ketika badan itu menerbitkan daftar 53 situs yang rusak di utara dan timur negara itu.
Juru bicara itu mengatakan UNESCO menggunakan citra satelit dan laporan saksi dari tempat kejadian untuk memverifikasi informasi yang diberikan oleh pihak berwenang Ukraina.
Situs-situs yang menurut UNESCO telah rusak termasuk lebih dari selusin di wilayah Kharkiv timur yang telah dilanda kebakaran hebat oleh Rusia, mulai dari gereja hingga situs warisan yang lebih modern.
Baca juga: Desak Gencatan Senjata, Pejabat PBB akan Kunjungi Moskow
Lima situs berada di ibu Kota Kyiv sementara lima lainnya berada di wilayah Chernihiv di Ukraina utara yang merupakan rumah bagi sekelompok situs bersejarah.
UNESCO mengatakan secara keseluruhan 29 situs keagamaan, 16 bangunan bersejarah empat museum dan empat monumen dipastikan telah rusak di Ukraina.
Daftar tersebut tidak termasuk informasi dari kota Mariupol yang terkepung atau kota Kherson yang direbut oleh Rusia.
Tak satu pun dari yang dipastikan rusak itu ada dalam daftar situs Warisan Dunia UNESCO di Ukraina, seperti Katedral Saint-Sophia dan bangunan biara Lavra Kyiv-Pechersk di Kyiv.
Namun pusat bersejarah Chernihiv ada dalam daftar tentatif, yang berarti bahwa Ukraina menginginkannya dipertimbangkan untuk status Warisan Dunia.
Dalam surat yang dikirim pada 17 Maret 2022, salinannya diperoleh AFP, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay mengingatkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tentang kewajiban Rusia untuk melindungi warisan budaya selama konflik di bawah konvensi internasional.
"Setiap pelanggaran norma-norma ini akan membuat pelakunya dibawa ke tanggung jawab internasional," katanya, seraya menambahkan bahwa UNESCO akan mengawasi dengan cermat keadaan warisan budaya di Ukraina.
Kementerian Kebudayaan Ukraina pada Jumat mempertimbangkan masalah yang sama. Mereka mengatakan telah mencatat 135 contoh tentara Rusia melakukan kejahatan terhadap warisan budaya Ukraina sejak perang dimulai, lapor kantor berita Interfax-Ukraine.
Badan tersebut mengatakan kejahatan itu termasuk menghancurkan museum sejarah lokal di wilayah Kyiv, pemboman teater drama di Mariupol, kota pelabuhan selatan yang dikepung oleh Moskow selama hampir sebulan, dan merusak tugu peringatan Holocaust di Kharkiv di Ukraina timur.
Namun pihak Rusia juga membantah sejumlah tuduhan dari Ukraina. Bahkan pihak militer Rusia menyebutkan pelaku pengembokan teater drama Mariupol adalah kelompok milisi ultranasionalis Azov. (AFP/Nur/OL-09)