PERDANA Menteri Luxembourg Xavier Bettel, Selasa (1/2), mengumumkan dia melepaskan gelar akademik yang diraihnya pada 1999 setelah dituding melakukan plagiat.
Bettel mengatakan dirinya telah meminta Universitas Lorraine di Prancis untuk mencabut gelar Master yang diraihnya pada 1999 demi menghilangkan keraguan mengenai nilai gelar itu serta kepercayaan terhadap gelar akademik.
Dia membantah melakukan plagiat dan, dalam sebuah pernyataan resmi, mengatakan, 'Bukan niat saya untuk mengelabui siapa pun'.
Baca juga: Pakar Pendidikan: Plagiarisme Berbahaya Seperti Covid-19
Tudingan plagiat itu mengemuka Oktober lalu berdasarkan laporan dari media Luxembourg, Repoter, yang menyebut lebih dari tiga perempat dari tesis yang ditulis Bettel pada 1988 mengenai reformasi voting dalam pemilu di Eropa diambil dari sumber yang tidak dikutip.
Bettel, kala itu, mengaku tidak bisa mengingat secara detail apa yang dia lakukan satu dekade lalu namun menegaskan dirinya mungkin seharusnya melakukan hal yang berbeda dalam kerja akademisnya.
Pria berusia 48, yang sebelumnya berprofesi sebagai pengacara itu, juga memiliki gelar lain dari Universitas Lorraine, Master di bidang hukum.
Universitas Lorraine merilis pernyataan terpisah yang menyebut, setelah melakukan penyelidikan internal, mereka meminta Bettel untuk segera memperbaharui tesisnya sehingga mencakup referensi yang hilang dan mengadopsi standar untuk mereferensi karya orang lain.
Bettel menggarisbawahi bahwa Universitas Lorraine menemukan dia membuat karya orisinal namun dia mengakui tidak memberikan referensi pada sejumlah kutipan dan hal itu bisa dipandang sebagai aksi plagiat. (AFP/OL-1)