PRESIDEN Rusia Vladimir Putin akan menjamu Presiden Iran Ebrahim Raisi di Moskow pada Rabu (19/1). Pertemuan ini di tengah pembicaraan yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran.
Pertemuan itu akan menjadi kunjungan resmi terpenting Raisi ke luar negeri sejak ia menjabat dan kunjungan pertama seorang presiden Iran ke Rusia sejak 2017. Keduanya akan membahas seluruh masalah kerja sama bilateral, termasuk kesepakatan 2015 yang menawarkan bantuan sanksi kepada Teheran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya, kata Kremlin dalam suatu pernyataan.
Pada 2018, Washington mengumumkan penarikan sepihak dari perjanjian di bawah mantan presiden Donald Trump. Ini mendorong Iran untuk menarik kembali komitmennya.
Sejak tahun lalu, Iran telah melakukan pembicaraan dengan penanda tangan perjanjian itu--Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Rusia, Tiongkok, dan Jerman--untuk memulihkan kesepakatan. Akan tetapi negosiasi berhenti pada Juni setelah pemilihan Raisi. Mereka melanjutkan pembicaraan pada November.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov awal bulan ini mencatat kemajuan nyata dalam pembicaraan nuklir tersebut. Moskow dan Teheran memiliki ikatan politik, ekonomi, dan militer yang kuat, kepentingan bersama di Afghanistan, dan merupakan sekutu utama Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang saudara selama satu dekade di negaranya.
Itu akan menjadi kunjungan ketiga Raisi di luar Iran--setelah Tajikistan dan negara tetangga Turkmenistan--sejak ia mengambil alih kursi kepresidenan pada Agustus dari Hassan Rouhani yang moderat. Pihak Iran mengonfirmasi kunjungan tersebut dengan mengatakan Raisi akan berangkat pada Rabu untuk perjalanan dua hari ke Rusia bersama dengan menteri minyak, menteri luar negeri, dan menteri ekonomi negara itu.
Seorang anggota parlemen Rusia mengatakan kepada wartawan bahwa Raisi akan berbicara di majelis rendah parlemen, Duma Negara, pada Kamis (20/1). Kantor berita TASS mengutip seorang sumber yang mengatakan dia akan bertemu dengan para pemimpin agama di masjid utama Moskow. (AFP/OL-14)