ARAB Saudi pada Kamis (30/12) menerapkan kembali aturan menjaga jarak di Masjidil Haram, kota suci Muslim Mekah. Ini dilakukan setelah mencatat jumlah infeksi tertinggi dalam beberapa bulan.
Para pekerja telah mengembalikan tanda lantai yang dihapus pada 17 Oktober untuk memandu orang-orang menjaga jarak di dalam dan sekitar Masjidil Haram. Di tengahnya terdapat Ka'bah, struktur kubik hitam tempat umat Islam di seluruh dunia berdoa.
Pihak berwenang Saudi mengatakan mereka akan menerapkan kembali ketentuan menjaga jarak antara jemaah dan peziarah di Masjidil Haram, tanpa menyebutkan kapasitas yang telah ditetapkan. Sebelumnya, kerajaan mengatakan menjaga jarak dan masker sekali lagi diperlukan di dalam dan luar ruangan.
Kerajaan berpenduduk sekitar 34 juta orang sejauh ini telah mencatat lebih dari 554.000 kasus virus korona. Ini termasuk 8.874 kematian, jumlah tertinggi di antara negara-negara Teluk Arab.
Baca juga: Perayaan Natal di Arab Saudi Sekarang Lebih Terbuka
Pada Rabu, Saudi mencatat 744 kasus, jumlah tertinggi sejak pertengahan Agustus. Pandemi covid-19 sangat mengganggu ziarah Muslim, sebagai pendapatan utama bagi kerajaan, yang menghasilkan sekitar US$12 miliar per tahun.
Enam negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC)--Bahrain, Kuwait, Oman, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar-- telah mencatat jumlah kasus baru tertinggi dalam beberapa bulan. Meskipun memiliki tingkat vaksinasi tertinggi di dunia, UEA telah mencatat jumlah infeksi terbesar di antara negara-negara Teluk dengan lebih dari 757.000.
Pada Rabu, tercatat 2.234 infeksi, jumlah tertinggi sejak Juni. Putra mahkota Emirat Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed, berusaha meyakinkan orang-orang bahwa sektor kesehatan UEA sepenuhnya siap dan siap untuk mengatasi tantangan apa pun, menurut kantor berita resmi WAM.
Baca juga: Iran Luncurkan Roket Luar Angkasa di tengah Pembicaraan Nuklir
UEA bersiap untuk menjadi tuan rumah perayaan Malam Tahun Baru, termasuk di Burj Khalifa, menara tertinggi di dunia, di emirat Dubai. Dubai, yang sangat bergantung pada pariwisata, menjadi salah satu tujuan pertama di dunia yang menyambut kembali pengunjung pada Juli 2020. Negara itu juga mengandalkan pameran perdagangan Expo 2020 selama enam bulan untuk meningkatkan ekonominya. (AFP/OL-14)