DEPARTEMEN Kesehatan Irlandia, pada Rabu (1/12), mengatakan pihaknya telah mendeteksi kasus pertama varian virus korona omicron.
Dalam sebuah pernyataan, departemen tersebut mengatakan bahwa kasus itu terkait dengan perjalanan dari salah satu negara di kawasan Afrika selatan yang telah dinyatakan oleh pemerintah Irlandia sebagai negara berisiko tinggi untuk penyebaran varian baru.
Namun, Departemen Kesehatan negara tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait kasus pasien yang terinfeksi varian baru Omicron.
Radio nasional Irlandia dan penyiar televisi RTE melaporkan pada hari sebelumnya bahwa National Virus Reference Laboratory yang berbasis di Dublin telah melakukan tes pada sejumlah sampel selama akhir pekan dan satu dari delapan sampel yang menjalani pengurutan genom dikonfirmasi memiliki varian omicron.
Laporan itu mengatakan para ilmuwan tidak mengetahui adanya kasus tambahan yang terkait dengan kasus yang dikonfirmasi, dan sejauh ini tidak ada bukti penularan komunitas dari varian tersebut.
Pada Jumat (26/11) lalu, pemerintah Irlandia menyatakan tujuh negara di kawasan Afrika selatan sebagai negara berisiko tinggi di mana varian omicron pertama kali terdeteksi, yang menyarankan agar semua perjalanan tidak penting ke dan dari negara-negara tersebut dengan memperketat penerbitan visa.
Ketujuh negara tersebut adalah Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan, dan Zimbabwe.
Pemerintah juga memutuskan bahwa warga negara Irlandia yang pulang dari negara-negara tersebut harus menjalani karantina rumah yang ketat dengan dua tes PCR selama karantina.
Departemen Kesehatan Irlandia pada Rabu (1/12) melaporkan 3.793 kasus baru covid-19, sehingga penghitungan nasional menjadi 573.905.
Hingga saat ini, menurut departemen tersebut, ada total 5.707 kematian terkait Covid-19 di Irlandia, termasuk 55 kematian yang baru dilaporkan dalam tujuh hari terakhir. (Xinhua/Nur/OL-09)