TURKI akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan dengan Mesir dan Israel serupa dengan yang diambil dengan Uni Emirat Arab (UEA). Ini disampaikan Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam komentar yang diterbitkan oleh media Turki, Senin (29/11).
Hubungan antara Turki dan UEA tegang karena masalah regional. Akan tetapi kunjungan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed ke Ankara, pekan lalu, mencairkan hubungan keduanya ketika negara-negara tersebut menyegel investasi multimiliar dolar kepada Turki.
"Sama seperti langkah yang diambil antara kami dan Uni Emirat Arab, kami akan mengambil langkah serupa dengan yang lain," kata Erdogan kepada wartawan Turki di pesawatnya kembali dari perjalanan ke Turkmenistan pada akhir pekan, penyiar NTV melaporkan.
Dia menyarankan duta besar Turki dapat dikirim kembali ke Mesir dan Israel. Dia merencanakan kunjungan kembali ke UEA pada Februari.
"Sekarang ketika telah membuat keputusan, kami tentu saja akan berada dalam posisi untuk menunjuk duta besar dalam jadwal yang ditentukan," kata Erdogan, tanpa memberikan batas waktu. Turki dan Mesir memutuskan hubungan setelah penggulingan mantan presiden Islamis Muhammad Mursi pada 2013 yang didukung oleh Erdogan. Keduanya mengusir duta besar masing-masing dan menurunkan hubungan pada 2013.
Pada 2018, Turki mengusir duta besar Israel terkait pembunuhan pengunjuk rasa di sepanjang perbatasan Jalur Gaza. Turki mencari pemulihan hubungan dengan Mesir awal tahun ini meskipun mendukung pihak yang berlawanan dalam konflik di Libia.
Pada Maret, Ankara mengatakan telah menjalin kontak diplomatik pertamanya dengan Kairo sejak 2013. Menteri luar negeri Turki pada April menggembar-gemborkan era baru dalam hubungan dengan Mesir. Kedua negara mengadakan pembicaraan lagi pada September sebagai upaya terus menuju normalisasi hubungan mereka tanpa kemajuan yang signifikan.
Baca juga: Putra Mahkota UEA Guyur Investasi ke Turki pada Kunjungan Pertama
Kunjungan tingkat tinggi pertama UEA ke Turki sejak 2012 pada Rabu lalu menghasilkan pengumuman dana US$10 miliar untuk investasi di Turki. Ini sehari setelah lira Turki jatuh di tengah periode pergolakan ekonomi. (AFP/OL-14)