10 November 2021, 13:34 WIB

Kasus Covid-19 Bertambah, Prancis Tunda Pelonggaran Tindakan Anti-Covid-19


 Nur Aivanni |

PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron, pada Selasa (9/11), mengumumkan untuk menunda pelonggaran tindakan anti-Covid-19 yang telah ditentukan sebelumnya, karena Prancis sedang mengalami gelombang kelima pandemi.

"Kita belum selesai dengan pandemi," katanya memperingatkan dalam pidatonya kepada bangsanya. "Kami semua sedikit mengendurkan upaya kami dan itu normal. Tapi kita harus melangkah lagi," katanya.

Dia menambahkan bahwa pengawasan terhadap kartu kesehatan juga akan diperkuat di instansi terkait, termasuk bandara, pelabuhan, dan stasiun kereta api.

Selain itu, orang yang berusia di atas 65 tahun dan yang paling rentan harus mendapatkan dosis booster untuk memvalidasi kartu kesehatan mereka mulai 15 Desember.

Kepala Negara Prancis itu menegaskan kembali peran kartu kesehatan dalam pertempuran anti-Covid-19 Prancis. "Berkat kartu kesehatan dan strategi yang diterapkan sejak Juli lalu, kita berhasil mengendalikan wabah ini," ujarnya.

Sejak awal kampanye vaksinasi Covid-19 pada Desember 2020, katanya, Prancis telah menyuntikkan lebih dari 100 juta dosis dalam sepuluh bulan, dan 51 juta warga Prancis kini telah diimunisasi lengkap.

Macron mendesak orang-orang untuk mendapatkan suntikan booster enam bulan setelah vaksin. "Solusi dari kekebalan yang melemah ini adalah suntikan vaksin dosis tambahan, suntikan booster," katanya.

Seperti yang telah dilakukan untuk usia 65 tahun ke atas, kampanye suntikan booster akan diluncurkan pada awal Desember untuk orang-orang yang berusia antara 50 dan 64 tahun.

Presiden Prancis juga meminta 6 juta orang yang tidak divaksin untuk divaksinasi agar terlindungi dan bisa hidup normal. (Xinhua/Nur/OL-09)

BERITA TERKAIT