PARA pemimpin negara ASEAN, Selasa (26/10), mengawali KTT ASEAN namun Myanmar menolak mengirim perwakilan mereka karena marah dengan keputusan blok tersebut tidak mengundang pimpinan junta.
Pertemuan virtual itu menandari dibukanya pertemuan selama tiga hari negara-negara anggota ASEAN dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan pemimpin Tiongkok serta Rusia dijadwalkan hadir.
Myanmar menjadi agenda utama pertemuan pemimpin negara-negara ASEAN pada Selasa (26/10) setelah negara itu masih dilanda kekacauan pascakudeta militer pada Februari lalu.
Baca juga: Indonesia Wajib Penuhi Pendidikan Pengungsi Anak dari Luar Negeri
Menghadapi seruan untuk mengatasi krisis di Myanmar, ASEAN telah menyusun sebuah roadmap untuk memulihkan perdamaian namun ada kekhawatiran mengenai komitmen junta terhadap roadmap itu,
Penolakn junta untuk mengizinkan perwakilan khusus ASEAN untuk bertemu Aung San Suu Kyi menyebabkan ASEAN tidak mengundang pemimpin junta Min Aung Hlaing untuk hadir dalam KTT ASEAN.
Kudeta itu memandamkan pemerintahan demokrasi Myanmar dengan Suu Kyi didakwa melakukan sejumlah pelanggaran yang bisa menyebabkan dia dijebloskan ke penjara selama puluhan tahun.
Keputusan ASEAn untuk tidak mengundang Min Aung Hlaing adalah langkah tidak biasa bagi organisasi yang kerap dianggap tidak bergigi dan dikritik oleh Myanmar karena dianggap melanggar kebijakan ASEAN untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri negara anggota. (AFP/OL-1)