16 October 2021, 23:48 WIB

Microsoft Tutup Layanan LinkedIn di Tiongkok


Insi Nantika Jelita |

RAKSASA teknologi terkemuka, Microsoft memutuskan menutup LinkedIn di Tiongkok, karena negara itu memperketat kontrol atas perusahaan teknologi. Pengumuman ini disampaikan Senior Vice President of Engineering LinkedIn Mohak Shroff.

Perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat itu akan menggantikan jaringan sosial berorientasi karir di Tiongkok dengan aplikasi yang didedikasikan untuk melamar pekerjaan tanpa fitur jaringan, menurut Mohak. "Kami menghadapi lingkungan operasi yang jauh lebih menantang dan persyaratan kepatuhan yang lebih besar di Tiongkok," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip Sabtu (16/10).


Menurut Wall Street Journal, LinkedIn diberi tenggat waktu oleh regulator internet Tiongkok untuk mengawasi konten di situs dengan lebih baik. Pihak berwenang Tiongkok menargetkan pengawasan berbagai raksasa teknologi domestik karena adanya dugaan praktik monopoli dan pengambilan data konsumen secara agresif. Pemerintah setempat mengatakan ingin platform lebih aktif mempromosikan nilai-nilai inti sosialis.

Upaya tersebut merupakan bagian dari kebijakan pemerintah setempat yang lebih luas untuk memperketat cengkeramannya pada persaingan ekonomi, termasuk menargetkan pendidikan swasta, properti, dan kasino.

Mohak mengatakan Microsoft akan membenamkan LinkedIn versi Tiongkok dan meluncurkan aplikasi InJobs yang didedikasikan untuk para profesional yang terhubung di negara itu dengan perusahaan yang mencari karyawan. LinkedIn yang diluncurkan di Tiongkok pada 2014 dan memungkinkan orang menggunakan hubungan pribadi dan profesional untuk mencari pekerjaan, menyatakan bahwa layanan baru tidak akan menyertakan umpan sosial atau kemampuan untuk berbagi unggahan atau artikel.


Microsoft membeli LinkedIn dengan harga lebih dari US$26 miliar pada 2016 dan telah bekerja untuk membangun informasi soal pekerja di Tiongkok, meskipun ada kekhawatiran tentang sensor online.

Pada Maret lalu, LinkedIn menghentikan pendaftaran baru di Tiongkok, dengan mengatakan bahwa pihaknya bekerja untuk mematuhi undang-undang negara itu. Dua bulan kemudian, LinkedIn termasuk di antara 105 aplikasi yang dituduh oleh regulator internet top Tiongkok, mengumpulkan dan menggunakan informasi pribadi secara ilegal dan diperintahkan untuk melakukan perbaikan. (The Guardian/OL-8)

BERITA TERKAIT