15 October 2021, 11:52 WIB

Norwegia Sebut Serangan Panah Adalah Aksi Teror


Basuki Eka Purnama |

NORWEGIA, kamis (14/10), mengatakan aksi penyerangan menggunakan panah yang menewaskan lima orang tampaknya adalah sebuah serangan teror dengan tersangka pelakunya adalah seorang warga Muslim yang sempat diduga polisi telah menjadi radikal.

Empat perempuan dan seorang pria tewas sementara tiga orang lainnya terluka dalam aksi penyerangan pada Rabu (13/10) di Kota Kongsberg. Serangan itu merupakan serangan paling mematikan di Norwegia dalam tempo satu dekade.

"Tidak diragukan lagi bahwa aksi penyerangan ini adalah aksi teror. Namun, saat ini, yang terpenting adalah penyelidik mencari tahu motif pelaku penyerangan," ujar Kepala Badan Intelejen Norwegia PST Hans Sverre Sjovold.

Baca juga: Mantan Pilot Boeing Dituntut Terkait Kecelakaan Pesawat 737 Max

Sebelumnya, juru bicara polisi Ole Bredrup Saeverud mengatakan bahwa pelaku adalah seorang mualaf yang diduga telah teradikalisasi.

Polisi mengidentifikasi pelaku penyerangan itu sebagai Espen Andersen Brathen, 37, warga Kongsberg, yang telah mengakui aksinya.

Laporan yang menyebut tersangka telah teradikalisasi telah diketahui tahun lalu.

"Kami belum mendapatkan laporan mengenai dia pada 2021 namun pada tahun lalu. Kami yakin dia bertindak sendiri," kata Saeverud.

Hakim, Jumat (15/10) akan memutuskan apakah akan menahan tersangka atau memerintahkan dia menjalani pemeriksaan psikologis.

Jaksa Ann Iren Svane Mathiassen mengatakan pemeriksaan psikologis bisa memakan waktu beberapa bulan.

"Dia telah berulang kali keluar masuk sistem kesehatan," ujar Sjovolc mengonfirmasi masalah kesehatan mental bisa menjadi alasan aksi Brathen. (AFP/OL-1)

BERITA TERKAIT