12 October 2021, 15:03 WIB

Presiden Brasil Dituduh Lakukan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan di ICC


Nur Aivanni |

PRESIDEN Brasil Jair Bolsonaro, pada Selasa, dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas dugaan perannya dalam penghancuran Amazon, kasus pertama yang berusaha secara eksplisit menghubungkan deforestasi dengan hilangnya nyawa.

Emisi gas rumah kaca dari pembakaran dan pertanian skala industri di Amazon lebih tinggi daripada total emisi tahunan Italia atau Spanyol. Deforestasi di wilayah tersebut telah melepaskan lebih banyak CO2 daripada yang dapat diserap oleh Amazon

Baca jugaL: Pemimpin Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim Disahkan Setara Jabatan Menteri

Juru kampanye keadilan lingkungan Austria Allrise mengajukan gugatan resmi di pengadilan yang berbasis di Den Haag pada Selasa pagi. Mereka meminta proses hukum terhadap Bolsonaro dan pemerintahannya untuk tindakan yang terkait langsung dengan dampak negatif perubahan iklim di seluruh dunia.

Gugatan tersebut menuduh pemimpin Brasil itu melancarkan kampanye luas yang mengakibatkan pembunuhan para pembela lingkungan dan membahayakan populasi global melalui emisi yang disebabkan oleh deforestasi

Tim di belakangnya mengatakan bahwa pemerintahan Bolsonaro telah berusaha untuk secara sistematis menghapus, mensterilkan, dan menarik undang-undang, lembaga, dan individu yang berfungsi untuk melindungi Amazon.

Dikatakan bahwa Bolsonaro bertanggung jawab atas sekitar 4.000 kilometer persegi (400.000 hektar) hutan hujan yang hilang setiap tahun, dan bahwa dia telah memimpin laju deforestasi bulanan yang telah meningkat hingga 88% sejak menjabat pada 1 Januari 2019.

Kantor Bolsonaro tidak menanggapi permintaan komentar dari AFP mengenai hal tersebut.

Tim ahli memperkirakan bahwa emisi yang disebabkan oleh pemerintahan Bolsonaro karena deforestasi yang merajalela akan menyebabkan lebih dari 180.000 kematian akibat panas berlebih secara global abad ini.

"Dalam beberapa tahun terakhir, ilmu iklim telah berkembang jauh untuk dapat memberikan bukti hubungan kausal spesifik antara emisi gas rumah kaca dan konsekuensi yang muncul secara global sebagai akibatnya," kata Rupert Stuart Smith, dari University Oxford's Sustainable Law Programme kepada AFP.

Meskipun setidaknya ada tiga gugatan lain oleh kelompok adat terhadap Bolsonaro di ICC sejak 2016, penyelenggara mengatakan itu adalah yang pertama menyoroti hubungan yang jelas antara hilangnya hutan dan kesehatan manusia secara global. 

"Apa yang terjadi di Brasil -- deforestasi massal -- kami ingin memahami hubungan sebab akibat dengan iklim global," kata pendiri AllRise, Johannes Wesemann, kepada AFP.                                                                                                                                                                                                 

"Ini persis seperti yang didefinisikan Statuta Roma sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan: perusakan lingkungan dan pembela lingkungan yang disengaja," katanya.

Pengacara Nigel Povoas, yang telah memimpin penuntutan terhadap beberapa penjahat internasional paling terkenal, mengatakan bahwa gugatan itu ditujukan kepada beberapa individu dalam pemerintahan Bolsonaro.

"Kami fokus pada aktor paling senior yang bertanggung jawab," katanya kepada AFP. "Kami mengatakan sebagai hasil dari kebijakan negara yang mereka kejar, mereka secara sadar membantu dan bersekongkol dengan para pelaku di lapangan untuk melakukan kejahatan seperti pembunuhan, penganiayaan, dan tindakan tidak manusiawi lainnya," terangnya.

Maud Sarlieve, seorang pengacara hak asasi manusia dan kriminal internasional mengatakan bahwa jika gugatan itu ditindaklanjuti, itu akan mengirim pesan yang jelas kepada individu-individu seperti CEO perusahaan bahan bakar fosil: "Berhati-hatilah". (AFP/Nur)

BERITA TERKAIT