ISRAEL mendesak tindakan internasional terhadap Iran atas serangan mematikan terhadap kapal yang dikelola seorang miliarder negeri Yahudi itu. Israel mencap Teheran sebagai eksportir terorisme setelah kemungkinan serangan berupa pesawat tak berawak.
Kapal tanker MT Mercer Street dihantam, Kamis (30/7), di Samudra Hindia bagian utara. Serangan itu menewaskan dua awak. Amerika Serikat mengatakan itu sebagai serangan gaya pesawat tak berawak.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi analis industri maritim Dryad Global mengatakan, "Serangan terbaru ini memiliki ciri-ciri perang bayangan Israel/Iran yang sedang berlangsung." Pada Jumat (31/7), Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan dia telah memerintahkan diplomat negara untuk mendorong tindakan PBB melawan terorisme Iran.
"Saya telah menginstruksikan kedutaan besar di Washington, London, dan PBB untuk bekerja dengan mitra mereka di pemerintahan dan delegasi terkait di markas besar PBB di New York," kata Lapid di Twitter. "Iran bukan hanya masalah Israel, tetapi pengekspor terorisme, perusakan, dan ketidakstabilan yang merugikan kita semua," katanya.
Lapid mengatakan dia juga telah berbicara dengan mitranya dari Inggris, Dominic Raab. "Perlu untuk menanggapi dengan keras serangan terhadap kapal yang terdapat seorang warga negara Inggris terbunuh."
Baca juga: Perang Bayangan Iran-Israel yang semakin Panas
Zodiac Maritime, operator kapal tanker yang berbasis di London dan dimiliki oleh miliarder Israel Eyal Ofer, mengatakan seorang warga negara Rumania juga tewas dalam serangan itu. Mercer Street, kapal tanker produk minyak, sedang melakukan perjalanan dari Dar es Salaam di Tanzania ke Fujairah di Uni Emirat Arab tanpa kargo ketika ditabrak.
Israel serang bandara Suriah
Militer AS mengatakan indikasi awal dengan jelas menunjukkan serangan pesawat tak berawak di Mercer Street. Kapal tanker ini milik Jepang yang mengibarkan bendera Liberia.
Saluran TV pemerintah Al-Alam berbahasa Arab Iran, mengutip sumber-sumber regional yang mendapat informasi, mengatakan serangan itu merupakan tanggapan terhadap serangan Israel baru-baru ini terhadap bandara di Suriah tengah. Iran mendukung rezim tersebut.
Pensiunan Israel Brigadir Jenderal Shlomo Brom mengatakan serangan itu tampaknya meniru unsur-unsur serangan pesawat tak berawak Israel yang dilaporkan meledak di lokasi pabrik sentrifugal di Iran pada Juni. Israel, Brom mengatakan kepada AFP, "Mulai mengembangkan drone dan merupakan salah satu (negara) pertama yang mengembangkan konsep kamikaze."
"Iran meniru kami dan mengadopsi teknik yang sama," kata Brom yang sekarang menjadi peneliti senior di Institut Studi Keamanan Nasional Israel. "Serangan Iran menandai eskalasi tertentu tetapi bertujuan menghindari perang skala penuh," katanya.
Baca juga: Sejarah Berliku Iran-Israel dari Sekutu Menjadi Musuh Mematikan
"Mereka tidak tertarik pada eskalasi yang lebih luas, sama seperti kami tidak tertarik pada eskalasi yang lebih luas," tambah Brom. Pada Juni, Iran mengatakan telah menggagalkan serangan sabotase terhadap gedung badan energi atom di dekat kota Karaj di sebelah barat Teheran. Tetapi foto udara yang diperoleh oleh perusahaan intelijen swasta Israel The Intel Lab mengungkapkan kerusakan pada situs tersebut.
AS dukung penyelidikan
Beberapa pesawat tak berawak Iran tampaknya telah melakukan serangan di Mercer Street, menabrak tempat di bawah pusat komando kapal, New York Times melaporkan , mengutip pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya. Pernyataan dari Komando Pusat militer AS mengatakan pada Jumat bahwa pasukan angkatan lautnya menjawab panggilan darurat setelah serangan itu.
"Personel angkatan laut AS berada di Mercer Street membantu awak kapal," katanya. "Para ahli bahan peledak angkatan laut AS berada di atas kapal untuk memastikan tidak ada bahaya tambahan bagi kru dan siap untuk mendukung penyelidikan atas serangan itu," tambahnya.
Pada Jumat sore, Zodiac Maritime mengatakan kapal itu berlayar di bawah kendali krunya ke lokasi yang aman di bawah perlindungan pengawalan angkatan laut AS. Serangan terhadap kapal tanker itu terjadi ketika kekuatan Eropa bertemu dengan Iran dalam upaya untuk menopang kesepakatan 2015 untuk membatasi program nuklir republik Islam itu dengan imbalan pencabutan sanksi.
Kesepakatan itu tegang ketika pada 2018 mantan Presiden AS Donald Trump menarik AS secara sepihak dan menerapkan kembali sanksi. Negosiasi di Wina, saat AS secara tidak langsung mengambil bagian, telah terhenti menjelang pelantikan minggu depan presiden ultrakonservatif Iran yang baru terpilih Ebrahim Raisi.
Baca juga: Catatan Perang Israel vs Suriah
Dryad Global mengatakan serangan itu merupakan yang kelima terhadap kapal terkait Israel sejak Februari. Dua kapal yang terikat dengan Iran diserang pada periode itu, kata perusahaan itu. (AFP/OL-14)