MAURITANIA, prihatin dengan meningkatnya infeksi covid-19, telah melarang salat Iduladha di masjid. Hari Raya Kurban di negara Afrika Barat itu ditetapkan pada Rabu (21/7).
Salat akan dibatasi di rumah, kata pemerintah di negara Muslim konservatif itu dalam pernyataan pada Minggu (18/7).
Dimulainya jam malam mulai tengah malam hingga fajar telah dimajukan menjadi pukul 22.0. Penggunaan masker wajib dan pertemuan besar dilarang.
Seperti banyak negara Afrika, negara yang sebagian besar gurun itu tidak banyak menderita selama pandemi virus korona. Akan tetapi para pejabat mencatat peningkatan pesat dalam jumlah kasus pada minggu ini.
Beban kasus resmi mencapai 22.508 pada 17 Juli, meningkat hampir 1.000 dari minggu sebelumnya. Secara keseluruhan, negara berpenduduk 4,5 juta jiwa itu mencatat 508 kematian.
Keluarga biasanya berkumpul untuk mengurbankan hewan saat perayaan Iduladha. Mereka pun melakukan perjalanan jarak jauh dengan mobil dan bus yang penuh sesak untuk menghadir acara tersebut. Tentu ini menimbulkan potensi risiko penyebaran virus. (AFP/OL-14)