LEBIH dari selusin organisasi Islam di Malaysia mengutuk langkah Arab Saudi yang menstempel Ikhwanul Muslimin sebagai gerakan teroris. Ke-17 organisasi Malaysia tersebut mengatakan mereka menolak deklarasi para ulama Arab Saudi yang menggambarkan Ikhwanul Muslimin sebagai gerakan teroris menyimpang dan tidak mewakili Islam yang sebenarnya.
Pernyataan bersama itu mengatakan bahwa langkah Saudi didasarkan pada tuduhan palsu dan penilaian tanpa bukti. Mereka mengutuk tindakan itu terhadap Ikhwanul Muslimin serta fatwa sebelumnya oleh Mufti Sheikh Abdulaziz bin Baz yang dianggap menyebabkan perpecahan lebih lanjut di antara Muslim, sejalan dengan keinginan entitas Zionis.
Belasan organisasi Malaysia itu juga merujuk pada laporan Komite Urusan Luar Negeri Inggris di House of Commons Inggris pada 2016. Laporan itu menyimpulkan Ikhwanul Muslimin merupakan tembok perlindungan dalam menghadapi terorisme dan telah menerima kritik dan serangan dari kelompok ekstremis seperti ISIS.
Organisasi Malaysia meminta Arab Saudi untuk meralat sikapnya terhadap Ikhwanul Muslimin, terutama di tengah meningkatnya jumlah perjanjian normalisasi antara negara-negara Arab dan Israel.
Arab Saudi pada awal tahun ini mengambil tindakan penentangan terhadap Ikhwanul Muslimin yang didirikan di Mesir pada 1928. (Al Araby/OL-14)