JARINGAN Aktivis Muda Partai Golkar (JAM Golkar) mengaku prihatin atas kasus hukum yang tengah dihadapi kader senior Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin. JAM Golkar juga berharap agar Aziz dan juga keluarganya bisa melewati situasi ini dengan baik.
"Kami tentu saja sangat prihatin atas kasus yang menimpa Bang Aziz ini. Beliau adalah kader senior dan telah banyak berjasa buat partai Golkar. Meski kami juga menghargai proses hukum yang dijalankan KPK dan berharap dijalankan secara transparan dan profesional," ungkap Ketua JAM Golkar Rudolfus Jack Paskalis kepada awak media di Jakarta, Sabtu (25/9).
Jack menjelaskan masalah yang menimpa Aziz tentu saja mengganggu konsolidasi dan konsentrasi partai Golkar yang saat ini bersama pemerintah sedang berjuang untuk melewati pandemi Covid 19 sekaligus mendorong pemulihan ekonomi nasional. "Apalagi saat ini sedang ada tren kenaikan tingkat elektabilitas partai, maka kasus ini tentu saja mengganggu konsolidasi baik yang sudah dilakukan selama ini. Sebagai sesama kader kami ikut mendoakan agar bang Azis beserta keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi ujian ini," lanjut Jack yang juga menjabat Ketua Umum Sahabat Muda Airlangga Hartarto tersebut.
Maka itu kata Jack, dalam rangka penguatan soliditas partai dan mencermati dinamika terkini, salah satunya terkait posisi Wakil Ketua DPR RI yang ditinggal Azis, Jack menganggap hal tersebut paling ideal diisi oleh Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk Paulus. "Terkait posisi Wakil Ketua DPR RI untuk menggantikan Azis tentu saja yang ideal saat ini adalah Pak Sekjen," tandas Jack.
Menurut dia sosok yang bisa menggantikan Azis haruslah sosok yang relatif tidak memiliki resistensi di internal Golkar dan bisa merangkul semua kelompok atau faksi yang ada di dalam tubuh Golkar. Selain itu figur tersebut haruslah tokoh yang memiliki rekam jejak bersih, berpengalaman dan tidak punya masalah hukum. "Dan ini yang ideal menurut kami adalah Pak Sekjen. Dengan beliau yang didorong maka polemik dan perebutan posisi tersebut pun juga dengan sendirinya mereda dan partai golkar fokus untuk konsolidasi kembali menghadapi event politik di 2024," pungkasnya. (OL-8)