04 January 2017, 08:00 WIB

GERD Berbeda dengan Mag


(Mut/Eno/H-3) |

PENYAKIT asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) sering diidentikkan dengan mag padahal keduanya sama sekali berbeda. Mag merupakan kumpulan rasa tidak nyaman di hulu hati, saluran cerna bagian atas, dan organ sekitarnya. Gejala yang biasa timbul ialah mual, kembung, cepat kenyang, kurang nafsu makan, muntah, dan diare. Adapun GERD merupakan penyakit kronis pada saluran cerna bagian atas yang terjadi karena asam lambung dengan derajat keasaman tinggi naik ke kerongkongan hingga menyebabkan nyeri di hulu hati (heartburn).

Dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam mengungkapkan, secara teori, penyakit asam lambung tidak menyebabkan kematian mendadak. Hal itu dikemukakannya berkaitan dengan meninggalnya salah seorang finalis Putri Indonesia 2016 asal Maluku, Jean Trifena Patty, yang diduga meninggal karena GERD pada Kamis (29/12), pada usia 26 tahun. "Bisa saja dia wafat karena penyakit lain yang dibarengi dengan peningkatan asam lambung," kata pakar kesehatan saluran pencernaan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu.

Terkait dengan GERD, lanjutnya, ada banyak faktor yang menyebabkan naiknya asam lambung, termasuk pola konsumsi makanan yang tidak seimbang. Idealnya, komposisi karbohidrat yang dikonsumsi 50% atau lebih dominan jika dibandingkan dengan lemak (30%) dan protein (20%). Namun, tidak jarang masyarakat dewasa ini cenderung terbalik dengan mengonsumsi lemak dan protein lebih banyak.

"Konsumsi cokelat, keju, atau makanan berlemak mengakibatkan pengosongan lambung jadi lambat. Klep antara lambung dan kerongkongan jadi lemah, asam lambung jadi mudah naik," terangnya. Di Jakarta, lanjutnya, ada 50% pasien dengan sakit mag dan yang sampai menjadi GERD sekitar 25%-35%. Untuk meminimalkan risiko kambuhnya GERD, Ari menyarankan agar tidak langsung tidur seusai menyantap makanan.

"Minimal ada jeda dua jam. Jangan habis makan langsung tidur, duduk yang tegak." Sementara itu, di Amerika Serikat, menurut laman Web MD, lebih dari 60 juta orang dewasa mengalami heartburn sekali dalam sebulan, dan sebanyak 15 juta orang mengalami kesakitan setiap hari. Heartburn tidak hanya dialami orang dewasa. Pada anak-anak, heartburn juga terjadi ditandai dengan muntah berulang, batuk, dan masalah pernapasan lainnya. (Mut/Eno/H-3)

 

BERITA TERKAIT