18 September 2023, 12:00 WIB

Jokowi : Kekuatan Besar NU Perlu Dikonsolidasi


Indriyani Astuti |

PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi mengatakan sebagai organisasi Islam, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki kekuatan yang besar. Jumlah warga NU atau disebut Nahdiyin, sangat banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Jokowi berharap kekuatan NU tersebut dapat dikonsolidasikan sehingga kontribusi NU dapat menyentuh semua bidang kehidupan.

"Kekuatan besar ini perlu dikonsolidasi, perlu diorganisasi dengan baik, ditingkatkan terus kualitasnya, bukan hanya di bidang sosial, di bidang keagamaan dan di bidang kemanusiaan, tetapi juga di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, di dunia profesional, di dunia kewirausahaan," ujar Jokowi saat memberikan sambutan di acara pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2023 di Cilangkap, Jakarta, Senin (18/9).

Konsolidasi menurut Jokowi penting untuk menghubungkan warga NU di berbagai wilayah, bahkan di luar negeri dengan Nahdiyin yang berada di akar rumput. Ia menyambut baik pembentukan Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU).

Baca juga: Pengakuan Jokowi Soal Informasi Arah Politik dari Intelijen Disebut Skandal dan Penyalahgunaan Wewenang

"Yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas keluarga Indonesia terutama untuk para Nahdiyin di level grassroot, di level akar rumput," ujar Jokowi.

Selain itu, presiden mengatakan ada banyak Nahdiyin muda yang berkiprah hingga level global. Mempelajari berbagai bidang. Meskipun tinggal jauh di luar negeri, terang Jokowi, mereka tidak kehilangan jati diri sebagai warga NU.

Baca juga: Jokowi Dinilai Berikan Kode Kepentingan

"Hal ini merupakan kekuatan besar NU untuk menyongsong masa depan, mereka-mereka ini harus dihubungkan dengan umat di akar rumput, mereka harus menjadi bagian solusi bagi Nahdiyin di akar rumput dan menyejahterakan umat," papar Jokowi.

Presiden mengatakan mendukung inisiatif Ketua Umum PBNU Yahya Staquf melakukan digitalisasi. Menurutnya itu akan menghubungkan Nahdiyin di seluruh dunia, dan saling berbagi komitmen bekerja sama meningkatkan kualitas diri serta mencari solusi untuk permasalahan di NKRI dan kesejahteraan umat.

"Pemerintah mendukung peningkatan kualitas pendidikan di NU. Salah satu contohnya yang telah disampaikan oleh Gus Yahya yaitu UNU, Universitas NU di Yogyakarta milik PBNU yang membangun gedung setinggi 9 lantai, gedungnya 9 lantai, tinggi 9 lantai itu penting dan saya saat itu tidak mau dinego. Tetap angka 9 itu penting bagi NU. NU itu bintang 9. Sembilan itu wali songo. Songo itu kan 9," kelakar presiden.

Pemerintah, sambungnya, sedang memfasilitasi Universitas NU Yogyakarta. Pembangunannya, imbuh Jokowi, bekerja sama dengan pemerintah Uni Emirat Arab. Presiden mengaku telah berkomunikasindengan Putera Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed atau MBZ.

"Baru 2 minggu lalu saya bicara lagi dengan Yang Mulia MBZ di KTT G20 di India. Saya berbicara setengah jam, saya singgung lagi masalah ini," tuturnya. (Z-3)

BERITA TERKAIT