07 June 2023, 18:54 WIB

Ketua Senat Unkris: Hadapi Tantangan Era Industri 4.0, Sarjana Harus Kreatif


Media Indonesia |

UNIVERSITAS Krisnadwipayana (Unkris) menggelar wisuda bagi 1.418 lulusan program sarjana, program magister dan program doktor di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Bartat, pada Rabu (7/6).

Wisuda dengan tema “Membangun Riset dan Pengabdian Menuju Unkris yang Unggul” tersebut merupakan wisuda program sarjana ke-62, program magister ke-26 dan program doktor ke-10.

Prosesi wisuda tersebut diantar dengan orasi ilmiah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang merupakan salah satu alumni Unkris program sarjana.

Baca juga: Sengketa Kekayaan Intelektual Internasional Bisa Diselesaikan lewat Arbitase

Orasi ilmiah berjudul “Membangun Riset dan Pengabdian Menuju Unkris Unggul Melalui Penguatan Karakter Kebangsaan Indonesia dalam Tridarma Perguruan Tinggi” disampaikan Jenderal TNI Dudung melalui rekaman video.

Ikut hadir Ketua Senat Unkris Prof Gayus Lumbuun, Ketua Yayasan Unkris Amir Karyatin dan jajarannya, Rektor dan jajarannya, serta Plt Kepala LLDIKTI wilayah 3 Lukman, ST.

Baru 20% Penduduk Indonesia Capai Pendidikan Tinggi  

Dalam sambutannya, Ketua Senat Unkris Prof Gayus Lumbuun mengatakan rasio penduduk Indonesia yang mencapai pendidikan tinggi baru sekitar 20%, sedangkan sepertiga dari penduduk Indonesia masih berpendidikan Sekolah Dasar.

"Oleh karena itu, tidak mudah bagi Indonesia untuk naik peringkat menjadi negara maju. Meski demikian, para wisudawan tidak perlu berkecil hati untuk menatap masa depan," jelasnya.

Baca juga: Lanjutkan Transformasi, PT Pegadaian Jajaki Kerja Sama dengan Universitas Krisnadwipayana

“Kuatkanlah kepercayaan kalian dan teruslah optimis dalam menghadapi perkembangan dan dinamika kehidupan sosial kemasyarakatan,” kata Gayus.

Menurut Prof Gayus, menghadapi perubahan dunia yang semakin cepat yang ditandai dengan revolusi industri 4.0 menuntut para sarjana semakin kreatif.

"Bukan tidak mungkin banyak pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia, akan digantikan oleh teknologi mesin (robot) yang hasilnya lebih cepat dan lebih berkualitas. Diperkirakan setidaknya 5 juta orang akan kehilangan pekerjaan akibat otomasi," jelas Prof.Gayus.

“Hal ini menuntut kita terus mengembangkan terobosan-terobosan baru atau kreatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi,” tukasnya.

Prof.Gayus mengingatkan revolusi industri 4.0 mendorong terjadinya disrupsi dalam berbagai bidang yang memberikan tantangan dan peluang, termasuk bagi generasi milenial.

Baca juga: Prodi Manajeman Fakultas Ekonomi Unkris Meraih Akreditasi A dari BAN-PT

"Saat ini kita mengalami dua disrupsi yang luar biasa yaitu bidang teknologi karena revolusi industri 4.0 dan gaya hidup," ucapnya.

"Karena adanya perubahan generasi yang menyebabkan perubahan gaya hidup termasuk akibat atau dampak dari pandemi covid 19. Perubahan terjadi begitu cepat akibat disrupsi," terang Gayus.

Tren perkembangan teknologi juga telah bergeser sehingga perusahaan teknologi digital merajai ekosistem dan ekonomi dunia. Perubahan-perubahan tersebut, sangat berdampak pada generasi milenial.

“Di era ini semua orang terbuka peluang untuk menjadi pengusaha karena kemajuan teknologi. Peluang menjadi pengusaha ini penting, karena lapangan pekerjaan menjadi semakin berkurang akibat kemajuan teknologi,” tambahnya.

Para lulusan perguruan tinggi, lanjut Prof Gayus, perlu melakukan perubahan paradigma berpikir.

Apabila sebelum era digital, untuk menjadi pemenang hanya perlu lebih efisien dan produktif, maka pada era sekarang perlu diperkuat dengan inovasi, kreativitas, serta enterpreneurship.

Baca juga: Kemendikbudristek Beberkan Alasan Pencabutan Izin Operasional 23 Perguruan Tinggi

Lebih lanjut Prof Gayus juga meminta agar para lulusan Unkris untuk tetap menjadi manusia pembelajar. Kegiatan belajar tidak lagi berlangsung di ruang kelas, tetapi belajar dari ruang kerja yang nyata di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam era disrupsi saat ini, menurut Prof Gayus, para sarjana harus terus mengembangkan soft skill yang sangat strategis seperti kemampuan membangun jaringan (networking) dengan berbagai pihak, kemampuan penyesuaian diri untuk bekerja dan berpikir interdisipliner, kebiasaan membagi data dan informasi sebab data dan informasi pada masa sekarang dan masa yang akan datang memiliki peran yang sangat penting, baik dalam tugas-tugas di pemerintahan maupun di sektor swasta/usaha.

Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya, Kasad Jenderal TNI Dudung mengatakan bahwa wisuda merupakan suatu langkah awal bagi para wisudawan untuk memasuki gerbang pengabdian yang baru dalam melaksanakan tridarma Perguruan Tinggi.

Kembangkan Ilmu Pengatahuan Lebih Maksimal

"Salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat luas. Karena itu para wisudawan hendaknya menyiapkan diri dengan sebaik mungkin, berbekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari Unkris," ujar Dudung.

“Bekal yang didapat selama Anda kuliah, dapat dikembangkan secara lebih maksimal agar memiliki nilai tambah, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi yang lebih penting lahi adalah mendorong kemajuan bangsa,” kata Kasad.

Dorong Dosen Lakukan Penelitian

Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor Unkris Dr.Ir Ayub Muktiono mengatakan Unkris melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) berusaha meningkatkan kegiatan penelitian bagi dosen-dosen sebagai upaya memacu para dosen untuk melakukan penelitian tidak hanya dalam rangka meningkatkan kapasitas individual sebagai akademisi tetapi juga membawa Unkris lebih melangkah ke depan.

Baca juga: Gelar ASEAN YIC 2023, Universitas Prasetiya Mulya Tekankan Kolaborasi dan Inovasi 

“Di samping memberikan wawasan, pembekalan pemikiran dosen sebagai seorang peneliti, dengan harapan dosen-dosen Unkris dapat bersaing dalam kompetisi hibah penelitian," jelasnya.

"Unkris melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat juga telah melakukan berbagai kegiatan yang terintegrasi dengan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis Indikator Kinerja Utama (IKU),” jelasnya.

Lebih lanjut Rektor mengatakan mendukung transformasi pendidikan tinggi sebagaimana dicanangkan Mendikbudristek, Unkris telah mengikuti fasilitasi rintisan kerja sama Luar negeri LLDIKTI III ke Uzbekistan.

Selain itu Unkris telah menjalin Kerjasama dengan berbagai pihak baik antar perguruan tinggi, dunia usaha dunia industry, instansi pemerintah, Pemda dan lembaga-lembaga lainnya.

Ketua Penyelenggara Wisuda Dr Parbuntian Sinaga mengatakan wisuda kali ini diikuti 1.418 wisudawan yang terdiri atas 1.193 orang program sarjana, 219 orang program magister dan 6 orang program doktor.

Integrasikan Pendikan Pancasila dan Kebangsaan

“Upaya revitalisasi karakter kebangsaan bisa dilakukan dengan beberapa cara antara lain mengintegrasikan pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan ke dalam kurikulum Pendidikan Tinggi termasuk jenjang pendidikan di bawahnya," jelasnya.

"Selain itu, memasukkan pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan ke dalam pelatihan pegawai universitas baik tenaga kependidikan maupun non kependidikan, mengintensifkan upaya diseminasi pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan kepada seluruh lapisan masyarakat dengan melibatkan dosen, tokoh masyarakat dan tokoh agama,” tukasnya. (RO/S-4)

 

BERITA TERKAIT