WAHANA Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), dalam rangka momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kembali mengajak publik berpartisipasi dalam Pekan Rakyat Lingkungan Hidup. Kegiatan ini berlangsung selama 2 (dua) hari pada Minggu (4/6) dan Senin (5/6).
Kegiatan dibuka pada hari pertama dengan karnaval dari lokasi Bundaran HI dan berakhir di gedung YLBHI. Kegiatan ini didukung berbagai elemen masyarakat untuk mengkonsolidasikan gagasan-gagasan dalam penyelamatan dan perlindungan sumber-sumber kehidupan.
Pada pembukaan pekan rakyat itu, Walhi menyelenggarakan 5 rangkaian kegiatan yang diselenggarakan bagi seluruh elemen masyarakat yang menyuarakan gagasan perubahan yaitu karnaval hari lingkungan hidup 2023, orasi kebangsaan, panggung budaya, pameran dan bincang pejuang lingkungan, dan talkshow orang muda bicara lingkungan hidup dan politik.
Baca juga: Aktivis Dorong Adanya UU Keadilan Iklim. Ini Alasannya
Suara-suara dan tuntutan rakyat untuk perubahan Indonesia yang lebih berkeadilan disampaikan melalui karnaval lingkungan hidup.
Pada kirab yang mengangkat tema "Our 24: Perubahan Indonesia 2024", dengan melibatkan masyarakat, organisasi masyarakat sipil, gerakan orang muda, komunitas akar ramput dan berbagai elemen masyarakat lainnya. Seluruh elemen yang terlibat dapat mengekspresikan suaranya dengan menggunakan atribut khas yang mempresentasikan isu-isu yang disuarakan.
Pekan rakyat lingkungan hidup Walhi 2023 dibuka oleh sambutan dari Ketua Dewan Nasional Walhi Reynaldo Sembiring, yang dalam sambutannya mengingatkan, saat ini Indonesia sedang dilanda oleh tiga krisis, krisis ekonomi, krisis iklim, dan krisis kebenaran.
Baca juga: KLHK: Perebutan Sumber Daya Alam Akan Semakin Meningkat
"Memasuki tahun-tahun politik, sayangnya tidak ada aktor politik yang membicarakan perlindungan. Semua sibuk membicarakan agenda-agenda elit. Ini adalah kemunduran dalam demokrasi." ungkap Reynaldo.
Bersamaan dengan itu, kegiatan resmi dibuka oleh pidato dari Direktur Eksekutif Nasional Walhi Zenzi Suhadi. Dalam pidatonya, Zenzi mengingatkan kerusakan yang Indonesia alami saat ini terjadi karena keputusan politik negara dalam memilih ekonomi ekstraktif dan gagal mengenali dan menggali corak ekonomi rakyatnya.
"Inilah kalau suatu negara tidak bisa membedakan antara pemegang saham dan pemegang mandat. Para pengurus negara mengelola negara seolah-olah mereka menjadi pemilik tanah air ini," ungkap Zenzi.
Ia juga menambahkan rakyat Indonesia adalah pemilik sah kekayaan nusantara yang saat ini dirampas oleh segelintir orang.
"Kita harus berdiri di tanah kita, berenang di laut kita, supaya para begundal-begundal pencuri, perampas hak rakyat tahu bahawasanya nusantara ini masih ada pemilknya," pungkasnya Zenzi.
Kegiatan dibuka secara simbolis dengan pukulan gendang pembuka oleh Direktur Eksekutif Nasional dan Dewan Nasional Walhi. Acara dilanjutkan dengan "orasi kebangsaan" yang menjadi forum pembukaan reflektif untuk merefleksikan kondisi kebangsaan pada Pekan Rakyat Lingkungan Hidup 2023 ini.
Orasi kebangsaan ini sebagai simbol kekuatan bersama untuk percaya pada perubahan Indonesia yang lebih baik. Kegiatan yang turut melibatkan tokoh dari berbagai elemen seperti budayawan Muhidin M Dahlan, Ketua Umum KASBI Unang Sunarno, Dewi Kartika dari Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), dan Umbu Wulang Tanamaah Paranggi dari WALHI.
Orasi ini juga menjadi ajakan kepada kita semua rakyat Indonesia untuk percaya pada gagasan-gagasan rakyat, kemudian mengambil langkah-langkah untuk memperjuangkan dan menunaikannya secara bersama demi kemajuan Indonesia yang lebih berkeadilan sosial-ekologis.
Acara pembukaan Pekan Rakyat Lingkungan Hidup Walhi ditutup dengan berbagai kegiatan penutup secara beriringan mulai dari kegiatan panggung budaya, dimana pada panggung budaya akan menampilkan pertunjukan budaya-budaya Indonesia yang menggambarkan situasi lingkungan dan sumber daya alam di Indonesia - termasuk kondisi rakyat saat ini.
Terdapat juga pameran produk wilayah kelola rakyat, yang pada prinsipnya untuk menunjukkan bahwa pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan secara berkelanjutan oleh banyak komunitas sesungguhnya adalah fondasi kekuatan ekonomi bangsa ini.
Ada pula acara talkshow orang muda bicara lingkungan hidup dan politik, yang mengingatkan pentingnya prinsip keadilan antargenerasi sebagai landasan negara yang harus diwujudkan.
Pekan Rakyat Lingkungan Hidup Walhi 2023 dilanjutkan dengan diskusi publik pada tanggal 5 Juni 2023, di Park Regis Kemang.
Pada diskusi publik tersebut, Walhi mengajak rakyat turut serta bersama menggali kembali nilai-nilai pancasila, sebagai bahan reflektif bersama menghimpun gagasan menuju Indonesia berkeadilan ekologis. (RO/Z-1)