02 June 2023, 19:07 WIB

Dies Natalis Ke-63, Unika Atma Jaya Gelar Diskusi Internasional


mediaindonesia.com |

DALAM rangka Dies Natalis ke-63 dan sebagai upaya berkelanjutan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menggelar diskusi bersama dua Duta Besar dan Penasihat Kementerian Luar Negeri.

Acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-63 Unika Atma Jaya yang bertujuan untuk menyampaikan sudut pandang pemerintah Indonesia dan negara sahabat kita melalui diskusi.

Rektor Unika Atma Jaya Dr Agustinus Prasetyantoko dalam sambutannya menyampaikan, diskusi ini turut merayakan Kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN Summit 2023. "Acara ini juga memberikan perspektif dan sebagai komitmen Unika Atma Jaya dalam mencerdaskan bangsa," ujar Rektor.

Lebih lanjut, Agustinus juga menyampaikan bahwa Unika Atma Jaya sebagai institusi pendidikan memberikan keterlibatan dalam bentuk diskusi yang dapat memberikan penyampaian gagasan Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global.
 
Mengangkat tema 'Indonesia's Leaderships in ASEAN: In view towards the political year of 2024', acara ini menghadirkan pakar dan dubes sebagai narasumber dalam sesi seminar pada acara puncak Dies Natalis, Jumat (2/6).

Kedua duta besar yang menjadi narasumber yakni Dubes Kroasia untuk Indonesia Nebojsa Koharovi dan Dubes Polandia Beata Stoczynska, serta Penasihat Senior Kementerian Luar Negeri RI Foster Gultom.

Stoczynska mengatakan bahwa Polandia dan Unika Atma Jaya memiliki kedekatan dan hubungan baik. Menurut dia, pendidikan sangat penting bagi masyarakat Indonesia, oleh karena itu pemerintahnya membuka kesempatan bagi pelajar Indonesia untuk belajar di Polandia.


Baca juga: Sampah Plastik Ancam Keseimbangan Ekosistem Hewan di Laut


Stoczynska juga menyoroti kiprah Indonesia selama ini. "Kami melihat Indonesia memiliki kepemimpinan kuat di Asia Tenggara. Bagi Polandia, pasar Asia masih belum sepenuhnya dijelajahi. Aktivitas ekonomi Polandia berkembang hingga ke sini dan banyak pelaku usaha mencari pasar baru di sini," katanya.

Pandangan serupa disampaikan Dubes Kroasia Koharovi yang menyoroti potensi softpower yang dimiliki Indonesia. "Indonesia harus memperkenalkan diri dengan lebih baik lagi di kancah global. Kebudayaan yang dimiliki Indonesia sangat menarik dan dapat menjadi sumber kekuatan," ujarnya.

Menurutnya, sering terjadi salah kaprah tentang Indonesia, padahal memiliki potensi yang luar biasa di berbagai sektor. Sehingga Indonesia harus mempertunjukkan softpower yang dimilikinya untuk meraih recognition dari masyarakat global.

Sementara itu, Foster Gultom menegaskan hubungan Indonesia dengan Polandia dan Kroasia sangat dekat, terlepas dari kondisi dunia saat ini. "Kerja sama Indonesia dengan Polandia dan Kroasia saat ini berkembang dengan stabil. Kita tidak hanya berkolaborasi antarpemerintah, namun terkadang berkolaborasi di sektor lain," ujar Foster.

Setiap organisasi memiliki ciri khasnya sendiri, dan ASEAN, menurut dia, lebih seperti komunitas, di mana tiap anggota saling menguatkan satu sama lain. Perkembangan ekonomi yang cepat ini didorong dengan kerja sama dengan negara-negara ASEAN dan dengan negara-negara Eropa.

"Dalam hal ini Indonesia terus menjalankan prinsip bebas dan aktif untuk selalu independen," tambah Foster.

Dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-63, Unika Atma Jaya berkomitmen untuk terus dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia. Kolaborasi internasional akan terus dikembangkan dan diperluas di Unika Atma Jaya hingga melahirkan generasi yang mampu bersaing di kancah global. (RO/I-2)

 

BERITA TERKAIT