25 May 2023, 23:00 WIB

Mengenal Pasteurisasi, Teknik Menjaga Daging Rajungan Agar Tetap Enak dan Sehat


Ghani Nurcahyadi |

KEPITING rajungan adalah salah satu makanan laut yang diminati dan memiliki nilai tinggi di pasar. Cita rasa dagingnya yang lembut juga menjadi poin istimewa dari rajungan. 

Rajungan bisa dibilang laris keras baik di dalam maupun luar negeri. Tak heran apabila rajungan merupakan salah satu komoditas makanan laut (seafood) dengan potensi ekspor yang sangat menguntungkan.

Namun, harus diketahui bahwa rajungan juga sensitif terhadap kontaminasi bakteri yang menyebabkan kerusakan produk jika tidak ditangani dan disimpan dengan benar. 

Baca juga : Pasien Talasemia Dilarang Makan Hati Sapi

Usaha rintisan berbasis perikanan, Aruna punya cara untuk membuat daging rajungan tetap enak dan sehat.. 

Pasteurisasi

Salah satu cara paling efektif untuk terus menjaga kualitas daging rajungan adalah dengan melakukan pasteurisasi pada daging. 

Pasteurisasi merupakan teknik pengolahan makanan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah mikroorganisme patogen dalam produk makanan melalui proses pemanasan produk pada suhu tertentu untuk jangka waktu yang ditentukan. 

Baca juga : Bangun Food Bank, Prabowo: Tak Boleh ada yang Sulit Gizi di Indonesia

Tak berlama-lama, proses tersebut kemudian langsung dilanjutkan dengan pendinginan cepat.

Mengenal proses pasteurisasi secara lebih dekat

Secara lebih detail, pada proses pasteurisasi, daging rajungan harus melalui tahap pembersihan, pemisahan dari cangkang, dan pemisahan daging dari bagian lainnya. 

Setelah itu, daging rajungan akan dipanaskan pada suhu tertentu, umumnya antara 86-87 derajat Celsius selama sekitar 140 menit.

Quality Assurance Aruna Apris Modica, mengatakan, tahap itu sangat krusial karena suhu dan waktu pasteurisasi haruslah tepat agar daging rajungan aman dari mikroorganisme patogen. 

"Sesaat setelah itu, daging rajungan didinginkan dengan suhu 0-2 derajat Celcius selama 120 menit sebelum dikemas," katanya.

Manfaat pasteurisasi

Proses pasteurisasi pada daging rajungan memberikan sejumlah manfaat. Pertama, proses ini dapat menghancurkan mikroorganisme patogen, seperti Salmonella dan E. coli yang berpotensi besar menyebabkan penyakit. 

Kedua, pasteurisasi memperpanjang umur simpan daging dengan mengurangi pertumbuhan bakteri yang bersifat destruktif. Proses ini memungkinkan daging rajungan agar tetap dapat terjaga kualitas dan kesegarannya, baik selama pengiriman maupun penyimpanannya.

Selain menjaga kualitas pangan, pasteurisasi juga dapat meningkatkan rasa gurih dan menghasilkan tekstur yang lebih lembut pada daging rajungan.

Dengan berbagai manfaat tersebut, tak heran bahwa pasteurisasi memainkan peran penting dalam industri pengolahan makanan rajungan. 

“BOON, produk yang dahulu hanya Aruna ekspor, kini kami bawa ke pasar domestik. BOON merupakan daging rajungan yang telah dipasteurisasi dan dikemas secara higienis. Produk ini tidak hanya memberikan kelezatan daging rajungan yang khas, tetapi juga memudahkan konsumen dalam memasaknya karena siap masak," pungkasnya. (RO/Z-5)

BERITA TERKAIT