20 May 2023, 09:55 WIB

Ini Dia Penyebab, Cara Mengobati, dan Mengatasi Luka yang Terinfeksi


Meilani Teniwut |

LUKA yang terbuka sangat resiko untuk terinfeksi. Bila tak segera ditangani, infeksi luka dapat menghambat proses penyembuhan dan bahkan menimbulkan berbagai komplikasi yang berbahaya.

Kok bisa ya luka terinfeksi? Bagaimana cara mengobatinya? Simak penjelasan berikut.

Penyebab Infeksi

Baca juga:Yuk, Ketahui Alasan Bayi Diimunisasi BCG

Infeksi luka bisa terjadi karena adanya pengendapan mikroorganisme dari paparan lingkungan luar di area luka. Mikroorganisme seperti kuman dan bakteri ini menggandakan diri dan masuk ke dalam luka.

Mikroorganisme dapat masuk melalui beberapa cara, di antaranya:

Baca juga: Anak yang Punya Alergi tidak Perlu Terlalu Dikekang

  • Tangan yang belum dibersihkan menyentuh luka,
  • Penyebaran melalui udara yang terkontaminasi dan mengendap di luka, serta
  • Kontaminasi sendiri dari bakteri yang sudah ada pada kulit yang masuk ke dalam luka.

Bakteri yang umumnya terkait dengan kondisi ini adalah Staphylococcus aureus (MRSA), Streptococcus pyogenes, Enterococci, dan Pseudomonas aeruginosa.

Meski luka ringan, Anda tetap harus berhati-hati akan risiko infeksi. Pasalnya jika tidak segera diobati, infeksi akan menimbulkan masalah yang berbahaya, seperti penyakit tetanus, selulitis, atau sepsis.

Luka akan lebih mudah terinfeksi bila:

  • Dihasilkan dari tusukan, seperti paku atau pecahan kaca,
  • Luka timbul akibat gigitan manusia atau hewan,
  • Tidak segera dibersihkan atau dirawat setelah terjadi,
  • Terjadi di tangan, kaki, ketiak, atau selangkangan, serta
  • Memiliki kondisi lain yang memperburuk kerja sistem imunitas seperti diabetes.

Cara Mengobati

Pengobatan luka infeksi dapat dilakukan sendiri dari rumah apabila kondisinya masih ringan. Namun, bila sudah sangat menganggu, pasien disarankan segera berkonsultasi dengan dokter.

Pengobatan luka infeksi dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :

  • Perhatikan faktor kebersihan tubuh saat melakukan pengobatan luka infeksi,
  • Hindari menyentuh luka secara langsung dengan tangan,
  • Bersihkan luka menggunakan sabun antiseptik untuk membunuh kuman,
  • Gunakan alat kesehatan untuk membantu pengobatan luka,
  • Rutin mengkompres luka dengan menggunakan kain halus yang dicelupkan pada campuran garam untuk membunuh kuman penyakit,
  • Pemberian antibiotik untuk penyembuhan luka dari dalam tubuh pasien,
  • Pada beberapa kasus, dokter akan melakukan operasi kecil atau dengan istilah insisi untuk mengeluarkan nanah dari luka,
  • Konsumsi obat untuk meredakan rasa sakit berlebih yang disebabkan infeksi pada luka,
  • Beberapa dokter menyarankan untuk melakukan suntik tetanus setiap 10 tahun.

Cara Mengatasi Luka Sebelum Terinfeksi

Cuci tangan sebelum membersihkan luka

Sebelum menyentuh atau membersihkan luka, pastikan tangan dalam kondisi yang bersih dan steril. Cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, agar luka tidak terkontaminasi kuman dan kotoran dari tangan.

Hentikan perdarahan

Jika luka masih mengeluarkan darah, hentikan perdarahan dengan cara menekan luka dengan kain kasa atau kain bersih secara perlahan. Tekan selama beberapa menit hingga perdarahan berhenti.

Bersihkan luka

Setelah perdarahan berhenti, bersihkan luka dengan cairan steril yang bersifat isotonis, seperti larutan saline (NaCl 0,9%), atau air steril (aqua bidest) yang dialirkan secara perlahan. Apabila pada luka terdapat kotoran yang menempel, bersihkan secara perlahan menggunakan pinset yang sudah disterilkan. Penggunaan sabun hanya untuk area sekitar luka, karena berisiko menyebabkan iritasi apabila mengenai luka.

Cermat memilih antiseptik

Pemakaian antiseptik yang mengandung alkohol, hidrogen peroksida, atau iodine tidak disarankan untuk membersihkan luka, karena dapat menyebabkan iritasi dan rasa perih, serta memperlambat proses penyembuhan. Sebagai gantinya, larutan antiseptik yang mengandung polyhexamethylene biguanide (PHMB) dapat menjadi pilihan. Antiseptik jenis ini dapat digunakan sebagai pembersih luka dan aman untuk jaringan kulit, sehingga tidak mengiritasi dan menghambat penyembuhan luka. Selain itu, PHMB juga tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak perih saat digunakan.

Gunakan perban dengan tepat

Untuk membantu proses penyembuhan, balutlah luka dengan perban menggunakan ukuran yang sesuai. Hal ini bermanfaat untuk menjaga kelembapan dan menjaga luka dari penyebab infeksi.

Ganti perban secara rutin

Untuk luka yang dibalut perban, perhatikan kebersihannya dengan baik. Anda disarankan untuk mengganti perban secara rutin, terutama saat kondisi perban telah kotor atau basah. (Z-3)

BERITA TERKAIT