ANGKASA, menurut sejumlah peneliti, merupakan ruang luas tanpa batas. Kondisi itu membuat penelitian akan fenomena luar angkasa sulit dilakukan.
Diperlukan bantuan alat dan metode khusus untuk melakukan penelitian luar angkasa. Maka dari itu, para peneliti luar angkasa membutuhkan penginderaan jauh.
Pengertian
Penginderaan jarak jauh adalah pengukuran atau akuisisi data suatu objek atau fenomena menggunakan alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut. Alat yang dipergunakan misalnya pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, dan kapal.
Data dari penginderaan jarak jauh juga bisa menggunakan satelit bumi, satelit cuaca, monitor ultrasonik, dan wahana luar angkasa yang difungsikan untuk memantau planet dari orbit.
Menurut Thomas eugene Avery penulis buku Fundamentals of Remote Sensing and Airphoto Interpretation, penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukkan, dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian.
Komponen
1. Sumber Tenaga
Sumber energi proses pengukuran terdiri dari sistem pasif dan aktif. Sistem pasif menggunakan sumber energi dari sinar matahari. Sedangkan yang aktif dari energi buatan seperti gelombang mikro. Karena itu besar energi yang diterima berbeda-beda setiap lokasi.
Berikut beberapa faktor penyebabnya:
- Waktu penyinaran - Benda akan lebih besar menyerap energi saat matahari tegak atau siang, dibandingkan saat miring alias sore hari. Semakin banyak energi yang diterima suatu objek, maka objek itu akan semakin terang.
- Bentuk Permukaan Tanah - Permukaan tanah dengan topografi datar akan memantulkan lebih banyak sinar matahari dibandingkan topografi kasar.
- Kondisi cuaca - Saat perekaman, kondisi cuaca bisa mempengaruhi kemampuan transmisi dan pantulan. Seperti saat berkabut, maka sensoriknya tidak akan terlalu jelas, bahkan tidak terlihat.
2. Atmosfer
Dalam atmosfer terdapat berbagai jenis gas. Seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium. Molekul gas atmosfet itu mampu menyerap, memantulkan, dan mengirimkan radiasi elektromagnetik. Artinya, jendela atmosfer adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai Bumi.
Kondisi pada atmosfer ini bisa menjadi penghalang emisi sumber energi mencapai permukaan bumi. Seperti saat mendung, sumber energi akan difusi di atmosfer.
Hamburan dibagi menjadi tiga, yaitu hamburan Rayleigh, Mie, dan non-selektif. Hamburan Rayleigh terjadi ketika diameter partikel atmosfer lebih kecil dari panjang gelombang. Sedangkan hamburan Mie saat diameter partikel atmosfer sama dengan panjang gelombang. Hamburan non-selektif terjadi ketika diameter partikel atmosfer lebih besar dari panjang gelombang. Interaksi antara energi elektromagnetik dan atmosfer.
3. Interaksi Antara Tenaga dan Objek
Interaksi antara energi dan benda dapat dilihat pada suara foto udara. Setiap objek memiliki sifat yang berbeda ketika memantulkan atau memancarkan energi ke sensor. Objek dengan reflektifitas tinggi, terlihat terang pada gambar dan sebaliknya jika dalam kondisi tidak terang. Misalnya, permukaan puncak gunung yang tertutup salju dibandingkan puncak gunung yang tertutup lahar dingin.
4. Sensor dan Wahana
Sensor adalah perangkat pemantau yang dipasang pada kendaraan, pesawat terbang, dan satelit. Sensor dibagi menjadi dua, yaitu foto sensor mendeteksi objek melalui proses kimiawi dan sensor elektronik yang bekerja secara elektrik.
5. Perolehan Data
Data dapat diperoleh dengan dua cara, manual dan digitla. Manual bisa dilakukan dengan interpretasi citra dan digital menggunakan perangkat lunat seperti komputer.
6. Pengguna Data
Orang dan lembaga menjadi komponen terakhir yang menggunakan data. Data hasil penginderaan bisa digunakan untuk berbagai bidang, seperti militer, demografi, pemetaan, serta meteorologi dan klimatologi.
Manfaat dan Contoh
1. Bidang Geodesi
Mempermudah pengolahan dan analisis data citra satelit, foto udara, pengolahan, dan analisis komponen pasang surut laut, integrasi data SIG dan fotogrametri.
2. Bidang Kelautan
Keuntungan penginderaan jauh di bidang kelautan antara lain pengamatan sifat fisik air laut, pemantauan pasang surut laut dan gelombang laut, pemetaan perubahan pantai, erosi, sedimentasi, dan pemetaan perubahan kawasan hutan mangrove.
3. Bidang Hidrologi
Memudahkan untuk pemantauan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Perlindungan sungai, studi pemetaan dan sedimentasi sungai, penggunaan lahan dan intensitas banjir serta pengamatan pola aliran sungai
4. Bidang Geologi
Di bidang geologi, penginderaan bisa membantu pemantauan daerah bencana, seperti gempa, kebakaran, atau tsunami. Tidak hanya itu penginderaan jarak jauh bisa memantau abu vulkanik, pemantauan persebaran sumber daya alam, pemantauan pencemaran laut dan minyak bumi. endapan di laut, eksploitasi pertahanan api dan pesawat militer dan pengawasan permukaan, dan aplikasi sistem informasi geografis (GIS).
5.Bidang Meteorologi dan Klimatologi
Penginderaan jarak jauh bisa mendukung analisis cuaca. Dengan penginderaan kita dapat mengidentifikasi daerah bertekanan rendah dan tinggi, daerah hujan dan angin topan, pengetahuan sistem atau pola angin permukaan, pemodelan meteorologi dan data iklim serta pemantauan iklim, pengamatan permukaan areal pewarnaan dan kadar air udara
6. Bidang Oseanografi
Keuntungan penginderaan ini mampu mengamati sifat fisik perairan seperti suhu, warna, salinitas dan arus laut, mengamati pasang surut gelombang laut (tinggi, frekuensi, arah), dan mencari distribusi suhu permukaan. Menyelidiki perubahan yang disebabkan oleh erosi dan sedimentasi pasir pantai (Z-3)