28 March 2023, 23:18 WIB

Satgas P2MI Projo Perkuat Pencegahan Pekerja Migran Ilegal dari Hulu


mediaindonesia.com |

SATUAN Tugas Peduli Pekerja Migran Indonesia (Satgas P2MI) Projo akan terus memperkuat pencegahan pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal atau nonprosedural pada tingkat hulu.

Upaya itu antara lain dilakukan dengan memperluas Satgas P2MI Projo di daerah-daerah. Tahun ini, antara lain bakal dibuka di Pulau Jawa, dan menyusul di kantong-kantong PMI lainnya seperti NTB, NTT, Sulsel, dan Lampung.

Terbaru, segera dibuka Satgas P2MI Projo di Jawa Barat, setelah hari ini diserahkan SK Pembentukan Satgas P2MI Projo Jawa Barat oleh Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi, di Kantor DPP Projo, Jakarta.

"Ini hari istimewa, kami mendapatkan hadiah ulang tahun memperingati satu tahun Satgas P2MI Projo yakni, SK Pembentukan Satgas P2MI Projo Jawa Barat," ujar Ketua Satgas P2MI Projo Nasional Sinnaliwati Rikani Blegur, di Jakarta, Selasa (28/3).

Baca jugaPekerja Rumah Tangga Migran Menunggu UU PPRT

Ia menjelaskan perluasan cabang dilakukan dengan hati-hati karena isu pekerja migran melibatkan perputaran uang yang cukup besar.

"Kami pun selektif dalam menentukan orang-orang di kepengurusan daerah agar benar-benar terverifikasi dan bisa menjalankan visi misi Projo," terang Sinnaliwati. 

Selain memperkuat pencegahan di tingkat hulu, pencegahan pada tingkat hilir juga dilakukan. Di antaranya, mendatangi bandara untuk mencegah pengiriman PMI ilegal atau nonprosedural.

"Kami juga mendatangi beberapa BLK (Balai Latihan Kerja) untuk memberi informasi dan kerja sama mencegah pengiriman PMI ilegal, serta selalu berkoordinasi dengan BP2MI dan Kementerian Ketenagakerjaan," urainya.

Sekretaris Satgas P2MI Projo Toni Kristiastomo menambahkan perluasan cabang Satgas P2MI Projo di daerah merupakan salah satu upaya mengawal UU No 18/2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

"Kami menyadari pelindungan PMI ini sangat penting. Lewat Satgas P2MI Projo di daerah, kami mencegah pekerja migran ilegal dari hulu melalui sosialisasi di kantong pekerja migran agar mereka jadi pekerja migran yang prosedural."

"Dengan menjadi PMI yang prosedural, maka negara juga akan hadir untuk melindungi. Ini penting karena PMI sejatinya ialah pahlawan devisa dan real ambassador bangsa Indonesia di luar negeri," pungkas Toni.

Baca jugaProsedur Keberangkatan dan Penempatan PMI di Luar Negeri Harus Dipangkas

Selain dihadiri Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi, Ketua Satgas P2MI Projo Nasional Sinnaliwati Rikani Blegur, dan Sekretaris Satgas P2MI Projo Toni Kristiastomo, juga hadir Sekjen Projo Handoko.

Handoko berharap pada ulang tahun pertamanya, kelak Satgas P2MI Projo dapat berkontribusi dalam sektor pekerja migran Indonesia secara signifikan.

"Sehingga keberadaan PMI ini benar-benar sesuai tujuan, yakni menjadi pengungkit devisa bagi bangsa serta memberikan efek kesejahteraan ekonomi kepada masyarakat," pungkas Handoko. (RO/S-2)

BERITA TERKAIT