27 March 2023, 10:45 WIB

Pasien Penyakit Berat Butuh Pendampingan Nonmedis Agar tidak Merasa Sendiri


Basuki Eka Purnama |

PSIKOLOG dari Universitas Indonesia Tika Bisono mengatakan setiap rumah sakit perlu menyediakan pendampingan nonmedis, seperti support group untuk memberi pendampingan pada pasien penyakit berat agar mereka tidak merasa sendiri.

"Yang dibutuhkan support group namanya, orang-orang yang sudah duluan sakit ketemu sama yang baru di situ, ini tiap rumah sakit harus ada itu, segala macam penyakit mematikan bukan cuma kanker," ucap Tika, dikutip Senin (27/3).

Tika menjelaskan support group ini berisi pasien yang sudah lebih dulu mengalami keadaan yang sama, untuk bisa berbagi kekuatan pada pasien baru dengan penyakit berat.

Baca juga: Gaya Hidup Tidak Sehat Picu Timbulnya Penyakit, Imbangi dengan Asupan Gizi dan Vitamin 

Pendampingan ini dibutuhkan agar pasien yang baru divonis penyakit mematikan merasa tidak sendiri dan bisa mencurahkan perasaan mereka.

"Dengan ketemu support group itu membantu cara berpikir bahwa ini bisa terjadi pada siapa saja," jelasnya.

Pendampingan support group tidak hanya bisa dilakukan psikolog atau di rumah sakit, justru keluarga dekat di rumahlah yang memiliki peran besar untuk memberi pendampingan nonmedis pada pasien.

Baca juga: Tip Sehat Menjalani Puasa di tengah Pancaroba

Tika menjelaskan penanganan ini termasuk dalam ilmu paliatif, saat pendamping memberikan afirmasi positif pada penderita penyakit berat bahwa masih ada harapan hidup meskipun mereka dibayangi kematian.

"Memang sulit menerapkan pada yang stadium akhir, bahwa harus ada usaha yang terus menerus dan tidak putus asa, yang maksudkan untuk membesarkan hati. Nafas dan hidup di tangan Tuhan, selama nafas masih ada itu ranah manusia untuk bertahan," ucapnya.

Pendampingan nonmedis atau paliatif pada pasien dengan vonis penyakit mematikan juga bisa dilakukan dengan memberi kesempatan melakukan hobi mereka yang sebelumnya sudah jarang dilakukan agar tetap merasa hidup dan berguna di sisa hidupnya.

Tika mengatakan faktor nonmedis juga sangat besar pengaruhnya pada harapan hidup pasien tersebut dan 60% penanganan penyakit mematikan salah satunya dari nonmedis.

"Psychology and rehabilitation center sangat dibutuhkan sekali untuk para pasien. Mudah-mudahan rumah sakit di bawah pemerintah memahami faktor ini," ucapnya.

Tika sangat berharap rumah sakit di Indonesia menyediakan fasilitas support group dan lebih memperhatikan pendampingan nonmedis pada pasien kanker maupun penyakit mematikan lainnya agar pasien bisa merasa hidup dan tetap berguna. (Ant/Z-1)

BERITA TERKAIT