TAHUN ini merupakan peringatan Hari Bakti Rimbawan yang ke-40. Pada momen ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya merefleksikan tahun ke-9 kebersamaannya dengan seluruh jajarannya.
"Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun kita telah bekerja sangat keras dalam upaya menjaga dan mengelola sumber daya alam Indonesia untuk kesejahteraan rakyat," ujar Siti dalam sambutannya saat Resepsi Hari Bakti Rimbawan ke-40, di Jakarta, Kamis (16/3). Diungkapkan Siti, Kementerian LHK telah mengalami perubahan yang sangat mendasar, bahkan paradigmatis. Jadi bukan asal berubah, peningkatan atau membenahi sedikit-sedikit, tetapi paradigmatis, sangat mendasar.
Kemudian, Siti menyampaikan sejumlah contoh, tindakan korektif (corrective actions) dalam kurun waktu 2014 hingga sekarang telah dilakukan dan memberikan perubahan yang paradigmatis. Pertama, keberpihakan kepada masyarakat terhadap akses kelola hutan, termasuk masyarakat adat. Kedua, perubahan dari orientasi usaha timber management menjadi forest landscape management yang berorientasi pada sustainable forest management.
Baca juga: KLHK Susun Rencana Kerja Sub Nasional Indonesia's Folu Net Sink NTT
Ketiga, solusi permanen pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Keempat, perlindungan dan pemulihan lingkungan melalui antara lain diawali dengan pembangunan persemaian skala besar, rehabilitasi hutan dan lahan, tata kelola gambut, replikasi ekosistem, rehabilitasi mangrove, serta perlindungan sumber daya air, dan upaya pemulihan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS). Selanjutnya kelima, dalam penanganan konservasi yang menegaskan bahwa wildlife belong to the state dan kelola wildlife terkait dengan spesies dan habitat atau landscape-nya merupakan satu kesatuan, serta penataan kawasan termasuk mengakomodasi kemitraan konservasi.
Keenam, circular economy dan pengendalian sampah, serta pengendalian limbah. Ketujuh, penanganan kerja sama teknik luar negeri. Kedelapan, pengembangan langkah-langkah birokratis yang didukung tata laku aparat dan sistem digital.
Baca juga: Siti Nurbaya Minta Rimbawan Jaga setiap Tapak Hutan
Semua hal tersebut, diungkapkan Siti, bukanlah hal mudah. Begitu juga dengan law enforcement yang mengalami hal yang paradigmatis dengan kehadiran restorative justice. "Semua yang telah dikerjakan itu masih banyak lagi sebetulnya, tetapi sedikitnya saya melihat tujuh atau delapan hal tersebut. Oleh karena itu kita harus bersama-sama terus berkolaborasi," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Siti juga memberikan penghargaan kepada ASN KLHK dan mitra kerja yang telah berkinerja baik. Menurutnya, mitra ini tidak hanya yang terlihat kerja di lapangan, tetapi yang turut memikirkan, mengembangkan pandangan dan pola-pola baru, memberikan saran dan gambaran situasi. "Itu hal yang luar biasa dan sangat dibutuhkan pemerintah. Saya menyampaikan selamat dan ucapan terima kasih yang tak terhingga," ungkapnya.
Turut hadir dalam acara ini, Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Penasihat Senior Menteri LHK, tokoh senior kehutanan dan lingkungan, tokoh masyarakat, Staf Khusus Menteri LHK, Tenaga Ahli Menteri LHK, Pejabat Tinggi Madya dan Pratama, Administrator, Fungsional, jajaran staf, serta aktivis dan media. (RO/Z-2)