KANTONG semar atau Nepenthes adalah salah satu jenis tumbuhan karnivora atau tumbuhan pemakan daging seperti serangga dan hewan kecil lainnya. Kantong pada tumbuhan ini adalah daun yang termodifikasi untuk menangkap makanannya yakni serangga dan lain-lain. Terkadang, warnanya hijau dengan bercak merah, atau ungu, kuning, hingga hijau dan putih.
Kantong khusus pada tumbuhan ini dilapisi lilin yang sangat licin sehingga menyulitkan serangga yang sudah terperangkap dalam kantong ini untuk naik dan keluar. Kantong ini juga menghasilkan cairan asam yang bernama proteolase yang berfungsi untuk mencerna kerangka keras dan daging serangga. Bentuknya terbilang unik, mengantong dan membulat pada bagian ujungnya.
Bentuk dari tanaman ini terlihat seperti tokoh pewayangan Semar yang memiliki perut buncit, dari sanalah nama ‘kantong semar’ berasal. Habitat kantong semar di Indonesia yang paling banyak adalah di Kalimantan dan Sumatra.
Menurut data IUCN Red List, sekitar 27 spesies terancam punah, bahkan 4 di antaranya merupakan spesies dengan status Critically Endengered (Kritis) dan empat lainnya berstatus Endengered (Terancam).
Kantong semar memiliki kisaran tempat tumbuh mulai dari tempat terbuka, miskin unsur hara sampai wilayah yang mempunyai kelembaban tinggi (70-95%). Tanaman ini bisa hidup di hutan hujan tropis dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut hinggs padang savana. Pada beberapa publikasi, ditemukan pula di rawa dataran rendah dan dataran tinggi.
Di Taman Nasional Batang Gadis hingga saat ini telah teridentifikasi 5 jenis kantong semar yang termasuk kategori Appendix II menurut CITES yaitu Nepenthes ampullaria Jack, Nepenthes gymnamphora Nees, Nepenthes reinwardtiana Miq, Nepenthes lingulata Chi.C. Lee, Hernawati & P. Akhriadi, dan Nepenthes sumatrana (Miq.) beck.
Berdasarkan P.106 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi di Indonesia, 3 jenis merupakan tumbuhan yang dilindungi yaitu Nepenthes gymnamphora Nees, Nepenthes lingulata Chi.C. Lee, Hernawati & P. Akhriadi, dan Nepenthes sumatrana (Miq.) Beck. Satu jenis merupakan jenis yang sangat dilindungi berdasarkan IUCN Red list dengan status Critically Endangered (CR) yaitu Nepenthes sumatrana (Miq.) beck.
Kantong semar yang hidup di rawa dimanfaatkan sebagai wadah untuk memasak nasi. Sedangkan sulurnya dapat digunakan sebagai pengganti fungsi rotan, yaitu sebagai tali pengikat.
Tak hanya itu, tumbuhan ini juga diyakini sebagai obat tradisional, cairan dalam kantong muda yang masih menutup dapat digunakan sebagai obat mata, obat batuk, dan mengobati kulit yang terbakar.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah membuat rumah konservasi untuk kantong semar. Tempatnya di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Umur rumah itu kini sudah tujuh tahun, terhitung sejak peresmian pada 11 April 2014.
Rumah konservasi kantong semar yang dirintis LIPI sejak 2009 itu tercatat memiliki 48 spesies dan 47 hibrida yang berasal dari Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Papua. Sejumlah koleksi yang bisa dilihat adalah Nepenthes villosa, Nepenthes iowii, Nepenthes aristolochiodes, Nepenthes dubia, hingga Nepenthes clipeata.(OL-5)