23 February 2023, 15:00 WIB

Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Puasa Ganti


Meilani Teniwut |

BULAN suci Ramadan di 2023 tinggal menghitung hari. Diwajibkan kepada seluruh orang Islam yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan dengan tujuan agar menjadi orang-orang yang bertakwa, seperti dinyatakan pada QS Al-Baqarah 183 yang berarti wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Dengan adanya hal tersebut, dalam Islam, niat memiliki peranan yang sangat penting karena memengaruhi nilai dan kualitas dari amalan yang kita kerjakan. Maka itu, niat puasa Ramadhan dianjurkan dilakukan setiap malam karena puasa dalam tiap-tiap hari adalah satu ibadah tersendiri sebagaimana yang tercantum dalam kitab Kaasyifatus Sajaa karya Syeikh Nawawi al-Bantani.

Bacaan doa niat puasa Ramadhan

Menurut Imam Ghazali dalam Ihya Ulumiddin 2, membaca niat pada malam sebelum melakukan puasa Ramadan hukumnya wajib. Berikut bacaan niatnya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âla.

Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."

Jumhur ulama mensyariatkan pengulangan niat sesuai dengan jumlah hari. Dalam artian, niat dalam puasa Ramadan tetap harus dibaca setiap hari karena dianggap ibadah satu hari tidak berkaitan dengan ibadah hari setelahnya.

Sebaliknya, mazhab Maliki berpendapat dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi bahwa doa niat puasa Ramadan cukup dilakukan satu kali. Dengan catatan waktu berpuasanya dilakukan setiap hari seperti puasa Ramadan.

Doa niat puasa pengganti Ramadhan (niat membayar utang puasa).

Bacaan niat ganti puasa Ramadan karena mengalami menstruasi sama saja dengan niat puasa qadha karena faktor darurat lain seperti sakit, dalam perjalanan jauh, dan lain sebagainya. 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Lafal latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Dalam buku Fiqih Islam Wa Adillatuhu menyebutkan, puasa qadha dikerjakan setelah Ramadan sampai tiba Ramadan selanjutnya. Caranya pun layaknya puasa lain. Berikut penjelasannya.
 
1. Setelah berniat, umat muslim yang bersangkutan tidak boleh melakukan hal yang dilarang, sembari melakukan kewajiban lain.

2. Puasa qadha berakhir saat adzan maghrib berkumandang. Doa berbuka puasanya adalah sebagai berikut:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Bacaan latin: Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.

Artinya: Ya Allah keranaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman. KepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmatMU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.

Selain dengan mengucapkan doa sebelum buka puasa, ada beberapa sunah saat berbuka puasa yang bisa menjadi penyempurna ibadah puasamu. Ini dia beberapa di antaranya, catat dan amalkan, yuk!

- Menyegerakan buka puasa.
- Makan kurma dalam jumlah ganjil.
- Memakan kurma dengan adab, yaitu dengan mengeluarkan bijinya di punggung dari dua jari yaitu jari tengah dan jari telunjuk.
- Memperbanyak doa ketika puasa.
- Membatalkan dengan minuman manis.
- Memberi makanan pada sesama Muslim yang berpuasa.

Nah, seperti itu bacaan doa niat puasanya. Dengan  mengukuhkan niat puasa Ramadan dengan baik, insyaallah umat muslim akan diberikan kelancaran dalam menjalankan puasa Ramadhan yang tinggal menghitung hari. (OL-14)

BERITA TERKAIT