22 February 2023, 20:17 WIB

Kepala BPIP Dorong Mahasiswa Rawat Kebhinekaan dan Semai Perdamaian


Mediaindonesia.com |

KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mendorong para mahasiswa agar implementasikan nilai-nilai Pancasila dengan perkuat keterampilan (skill). 

Hal itu disampaiakn saat menjadi Keynote Speaker pada acara Sekolah Toleransi bertajuk “Interfaith Studies: Merawat Kebhinekaan, Menyemai Perdamaian", yang diselenggarakan atas Kerjasama Universitas Negeri Hindu Bali dan UIN Syarif Hidayatullah di Bangli, Bali (22/2).

"Kita ini Bhineka Tunggal Ika, kita harus bersatu, ini yang sangat penting. Jadi dalam mendirikan negara, kita ini negara terhebat di muka bumi. Mari kita implementasikan nilai-nilai Pancasila, supaya lebih kuat, maka caranya adek-adek perkuatlah skill, ilmu teknologi salah satunya, tentu yang sesuai dengan minat bakat adek-adek," tuturnya. 

Kepala BPIP yang didampingi langsung oleh Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi dan Komunikasi Prakoso, berharap Sosialisasi Pancasila bagi Mahasiswa Studi Agama-Agama ini dapat melahirkan berbagai pemikiran tentang nilai-nilai luhur bangsa yang senantiasa dituangkan menjadi sebuah tulisan maupun aksi. 

"Banyak anak muda di depan kita yang memiliki semangat tinggi untuk menjadi agent of change dan intermediary actor yang mampu menjadi penjembatan antara generasi boomer dan generasi z, antara masyarakat dengan pemerintah, bahkan antara modernitas dan tradisionalitas," ujarnya. 

Yudian mendorong para mahasiswa agar dapat melahirkan berbagai gagasan-gagasan yang sejuk, damai, dan mampu memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara. Ia menyampaikan harmonisitas antar warga, suku, budaya, dan agama menjadi pondasi yang dibangun sejak lama bagi akar peradaban Indonesia. 

Baca juga : BPIP dan Lima Kementerian/Lembaga Kick Off Meeting Pancasila dalam Tindakan 

"Jadi, jika mengedepankan semangat kebangsaan maka nilai keseimbangan akan menjadi standard yang harus dijaga dan ditumbuhkembangkan kepada generasi selanjutnya," tegasnya. 

Selain itu, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, peran warga negara dalam memajukan demokrasi di Indonesia sangat besar. Berbeda dengan praktik di negara-negara lain, masyarakat Indonesia tidak mengedepankan basis identitas primordial maupun identitas agama dalam membangun kerukunan sosial. 

"Karena negara melalui konstitusinya, menjamin setiap penduduk untuk memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya sehingga pluralitas agama dan kepercayaan di Indonesia meniscayakan ruang ekspresi keberagamaan yang setara, non diskriminatif, dan tanpa kekerasan," ujarnya.

Di akhir acara dilakukan deklarasi mahasiswa penggerak literasi Pancasila yang disaksikan langsung oleh Kepala BPIP dan Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Ngurah Sugiana. 

Para mahasiswa nyatakan 6 butir deklarasi, yaitu:

  1. Setia pada nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
  2. Siap menjadi angkatan penggerak dalam menumbuhkan, membudayakan dan mengejawantahkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  3. Sedia mendukung segala upaya oleh pemerintah dan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai Pancasila dan mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dan perdamaian dunia.
  4. Mendorong berbagai prakarsa yang bertujuan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, utamanya untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  5. Menolak dan mencegah segala bentuk paham terorisme dan radikalisme serta paham-paham exstrem lainnya, yang menciptakan keresahan sosial, dan merong-rong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  6. Bersama-sama dengan semua elemen masyarakat dan pemerintah berkomitmen memerangi berita hoaks dan isu/sara demi terwujudnya indonesia yang aman, toleran dan menjunjung tinggi keberagaman". 

(RO/OL-7)

BERITA TERKAIT