22 February 2023, 00:00 WIB

Dari Kusta sampai Demam Keong, Sederet Penyakit Tropis yang Terabaikan


M Iqbal Al Machmudi |

PENYAKIT tropis terabaikan (Neglected Tropical Diseases/NTD) masih menjadi catatan yang perlu diatasi oleh pemerintah, beberapa penyakit tropis teabaikan nyatanya masih terjadi di Indonesia sementara di negara lain sudah selesai.

Indonesia masih menargetkan untuk bebas penyakit NTD dengan mengajak seluruh unsur masyarakat peduli dan komitmen 100% hilangkan penyakit tropis yaitu kusta, frambusia, filariasis, schistosomiasis, cacingan atau juga masih ada penyakit NTD lainnya. Sejauh ini sudah ada 47 negara di dunia yang berhasil menghilangkan NTD sedangkan Indonesia masih berjuang untuk yang menjadi ke-48.

"Sejalan dengan tujuan global berbagai upaya sudah dilakukan dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit NTD untuk illuminasi kusta di Indonesia masuk dalam dokumen resmi RPJM 2024 dan juga ada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2019 jadi regulasinya sudah ada," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dalam Peringatan Hari NTDs Sedunia 2023, Selasa (21/2).

Maxi mengatakan penyakit schistosomiasis atau demam keong yang disebabkan oleh cacing parasit skistosoma hanya ada di Sulawesi Tengah yaitu di Poso dan kabupaten Sigi ini penyakit satu-satunya yang masih endemis di Indonesia di Asia tenggara dan tentu kami harapkan ini bisa dieliminasi di tahun 2030.

"Di samping itu juga penyakit ini termasuk cacingan yang masih juga tersebar di beberapa di kabupaten di Indonesia dengan kami harapkan prevalensi cacingan ini dapat direduksi di bawah 10%," ujarnya.

Selain schistosomiasis ada juga penyakit kusta/lepra, untuk menetapkan langkah mewujud eliminasi kusta dalam waktu dekat akan diluncurkan rencana aksi Nasional eliminasi kusta tahun 2023-2027 mengacu pada global reproduksi strategi. Diharapkan angka prevalensi kusta di Indonesia lebih kecil menjadi 1 dari 10.000 orang penduduk atau bisa mengejar sampai zero lepra, zero disabilitas, dan zero stigma.

Zero disabilitas maksudnya yakni jika masih ada kasus kusta jangan sampai menjadi disabilitas/cacat dan zero stigma yakni tidak ada boleh lagi stigma negatif terkait penyakit kusta di masyarakat.

Selain kusta, ada frambusia yang masih ditemukan di beberapa daerah dan paling banyak di daerah Timur Indonesia seperti Papua, Maluku, Maluku Utara. Sehingga kepala daerah yakni bupati dan walikota yang daerahnya berstatus frambusia untuk bisa membebaskan dari penyakit tersebut di 2024.

Ada juga ada filaria atau kaki gajah yang masih ada endemis di 236 kabupaten/kota di Indonesia. Maxi mengatakan strategi pencegahan dan eliminasi dengan pemberian obat massal. Strategi itu dinilai yang paling mudah yang fungsinya dilaksanakan untuk 236 kabupaten/kota. (H-2)

BERITA TERKAIT