14 February 2023, 17:47 WIB

Sekilas Penjelajahan Ibnu Batutah


Meilani Teniwut |

TAHUKAH kamu tentang Ibnu Batutah? Ialah penjelajah dunia asal Maroko. Lebih dari 40 negara telah ia jelajahi. Selama 29 tahun ia habiskan biar bisa menceritakan keajaiban dunia kepada kita. 

Jangan kira medan jalannya semulus aspal zaman sekarang, ya! Berikut sekilas cerita petualang muslim Ibnu Batutah sebagaimana dikutip dari @limproduction di Instagram.

Berhaji

Pada 1325 atau saat usianya baru 21 tahun, Batutah muda hendak menunaikan ibadah haji. Ia berjalan sendirian tanpa ditemani rekan musafir, sekalipun itu rombongan dagang.

Ibnu Battutah memulai perjalanannya hanya dengan mengendarai keledai. Namun, ketika sampai di daerah Afrika Utara, dia bertemu dengan rombongan lain yang juga akan menunaikan Haji.

Baca juga: Kisah Hikmah dari Gajah dan Anjing yang Hamil

Dalam perjalanan menuju Mekkah, dia menyempatkan diri singgah sejenak di Mesir untuk mempelajari hukum Islam dan menjelajahi kota Alexandria serta Kairo yang dia sebut sebagai indah dan megah. Singkatnya ia sudah berhaji dan bermukim di Mekkah sementara waktu untuk mendalami ilmu agama.

Mimpi

Nah, di suatu malam ia bermimpi telah dibawa terbang oleh burung yang besar. la ditinggalkan di suatu tempat asing.

Baca juga: Makna Al-Wakil Asmaul Husna Allah sebagai Zat yang Dipasrahi 

Belum pernah ia membayangkan tempat asing seperti itu. Dari mimpi itu akhirnya ia tahu bahwa menjadi penjelajah dunia adalah takdir hidupnya.

Berkeliling

Setelah dari Mekkah, Ibnu Batutah berkunjung ke Persia dan Irak, lalu wilayah yang kini dikenal sebagai Azerbaijan. Dari sana, dia meneruskan perjalanan ke Mogadishu, Kenya, dan Tanzania.

Setelah itu, Ibnu Batutah menuju Turki. Batutah pun berpetualang ke belahan dunia selatan, tepatnya di kota Delhi India selama 7 tahun.

Baca juga: Cerita Perjalanan Nabi Isa dengan Seorang Pemuda yang Berkhianat

Di India, sempat ia diamanahi menjadi hakim oleh Sultan Muhammad Tughluq. Pada 1341, Sultan mengirimnya ke Tiongkok sebagai delegasi. Perjalanan ke Tiongkok tidaklah mudah.

Belum sempat ke sana, ia dan rombongan terdampar di Maladewa cukup lama akibat badai. Ibnu Batutah kemudian meneruskan perjalanan. Dia singgah sejenak di Sri Lanka, kemudian menumpang kapal dagang melalui kawasan Asia Tenggara.

Nah, di tengah perjalanan menuju Tiongkok, Ibnu Batutah sempat berlabuh beberapa pekan di Samudra Pasai dan membangun relasi dengan Sultan Malik Az-Zahir II. (OL-14)

BERITA TERKAIT