PRESIDEN Joko Widodo mengingatkan semua pihak untuk bersyukur Indonesia bisa melalui pandemi covid-19, mengendalikan tingkat penularan, dan mengejar vaksinasi covid-19, serta mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Desember 2022 lalu.
Jokowi mengakui bukan hal mudah menghadapi pandemi di awal, termasuk bagi dunia yang tidak ada satupun memiliki pengalaman menghadapi pandemi covid-19. Turbulensi ekonomi datang dan pertumbuhan ekonomi dunia tersungkur. Tidak mudah mengendalikan kesehatan sekaligus ekonomi.
"Mengurus pandemi saja, tidak pernah tidur kita," kata Jokowi, dalam sambutan di Mandiri Investment Forum, Rabu (1/2).
Baca juga: Presiden: Setop Ekspor Tembaga Mentah Tahun Ini
Kesulitan dihadapi dunia dari sulitnya mendapatkan masker, alat pelindung diri (APD), oksigen, ventilator, dan yang paling sulit adalah vaksin. Sebab semua negara ingin mendapatkan vaksin yang pertama.
Indonesia membutuhkan vaksin untuk 280 juta orang yang tersebar di pulau-pulau bukan hal yang mudah. Sampai hari ini, Indonesia telah menyuntikan 450.051.000 dosis vaksin kepada masyarakat. Indonesia termasuk 5 besar dunia dengan dosis terbanyak.
Presiden juga mensyukuri Indonesia tidak perlu mengalami momen lockdown atau penguncian wilayah. Meski dia yakin dahulu 80% orang akan meminta dilakukan lockdown, utamanya kelompok ekonomi menengah atas.
Namun, bila lockdown dahulu dilakukan, kelompok masyarakat bawah akan tertekan ekonominya karena tabungan dan stok bahan makanan mereka tidak bisa bertahan lebih dari 3 minggu.
"Untung keputusan saya tidak keliru," kata Jokowi. (OL-1)