ACER Indonesia mengadakan Acer Education Summit di Jakarta, Selasa (31/1) dengan menghadirkan narasumber internasional yang berbicara mengenai transformasi digital sekolah.
Dalam kesempatan itu, hadir sebagai narasumber, Chair Professor of Learning Technologies and Innovation University of Hong Kong, Lim Cher Ping, yang merangkum lima alasan mengapa implementasi pembelajaran teknologi, terutama di sekolah, masih menjadi hal yang rumit untuk dilaksanakan.
Baca juga: Aplikasi SekolahPro Sajiikan Informasi Terintegrasi Seputar Pendidikan
Media Indonesia, telah merangkum 5 poin yang disampaikan Lim Cher Ping:
- Pembiayaan, pembelajaran teknologi bisa menjadi sangat mahal untuk mengembangkan dan mengimplementasikannya, penghadiran perangkat teknologi bisa memakan dana yang cukup signifikan, sementara mencari donornya cukup susah.
- Untuk mempelajari pembelajaran teknologi, dibutuhkannya teknologi yang update dengan perangkat yang mengikuti situasi yang ada. Maka, menghadirkan perangkat tersebut juga menjadi suatu tantangan.
- Penguasaan oleh pengajar. Untuk dapat mengajari pembelajaran teknologi, dibutuhkan juga guru yang handal, maka tantangannya juga adalah untuk menghadirkan pengajar yang bisa mengajari hal ini.
- Untuk beberapa kasus, beberapa siswa juga dapat kesusahan untuk menggunakan teknologi atau tidak mau menggunakan teknologi.
- Tantangan lainnya adalah untuk menghadirkan pembelajaran teknologi yang terintegrasi dengan kurikulum yang ada. Maka, diperlukannya kurikulum yang dapat terintegrasi dengan pembelajaran bertema teknologi. Hal itu, juga menjadi tantangan untuk dapat menciptakannya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek, Suharti. Dia menambahkan transformasi digital di sekolah memiliki tantangannya tersendiri.
“Dulu, pada waktu teknologi belum seperti sekarang, kalau kita mau menghadirkan pembelajaran teknologi, harus mengeluarkan biaya yang tinggi. Karena harus kita cetak dan dikirim ke pedalaman. Jadi, dengan teknologi yang ada, lebih mudah,” ujar Suharti dalam acara Acer Education Summit, Jakarta, Selasa (31/1). (OL-1)