PERNIKAHAN dini bukan hal yang membawa kemaslahatan. Meski dalam ajaran agama pernikahan tersebut tidak dilarang.
"Walaupun tidak dilarang oleh agama, tapi agama melarang sesuatu yang membahayakan. Menyuruh kita melakukan hal yang maslahat (kebaikan),” ujar Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (25/1).
Wapres membeberkan beberapa kemudaratan dalam pernikahan dini, seperti stunting, kematian anak hingga kematiaan terhadap ibu.
"Maka itu kita harus mengedukasi masyarakat supaya bisa mengambil yang terbaik. Yang terbaik yakni tidak menikahkan (secara dini)," tuturnya.
Di sisi lain, Wapres juga menekankan pemerintah telah berupaya mencegah terjadinya perkawinan anak di bawah umur melalui beberapa payung hukum. Dengan demikian, melalui dua pendekatan hukum maupun agama, Wapres berharap praktik pernikahan usia dini di masyarakat dapat ditekan.
“Jadi undang-undangnya sudah ada, maka juga edukasi terutama pendekatan keagamaannya diperkuat. Sehingga masyarakat tahu betul, paham, larangan itu untuk membawa kebaikannya karena akibat-akibatnya seperti tadi itu,” ungkapnya.
Baca juga: Perbup Nomor 10/2020 Cegah Pernikahan Anak Di Bawah Umur Di Cianjur
Sebelumnya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) melaporkan berdasarkan data Badan Peradilan Agama (Badilag), permohonan dispensasi nikah atau izin kawin untuk suami atau isteri yang belum berusia 19 tahun kurang lebih 50.000 permohonan pada 2022. Kejadian tersebut terbanyak terjadi di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.(OL-5)