22 January 2023, 17:10 WIB

Siswa Sekolah Diperkenalkan Life Circle Obat dan Makanan 


Gana Buana |

PELAJAR sekolah tingkat menengah atas di Jakarta mengikuti kegiatan Open House Expo Sistem Pengawasan Life Cycle Produk Obat Dan Makanan di Kantor Pusat BPOM. Kegaiatan ini berlangsung selama dua hari sejak Kamis (12/1) kemarin. 

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 260 peserta. Peserta pelajar sebanyak 155 orang yang berasal dari SMAN 68, MAN 4, SMA Al-Izhar, dan Jakarta Islamic School. Selain itu, kegiatan ini diikuti juga oleh pelaku usaha dan media sebagai stakeholders BPOM. Memasuki hari kedua, Open House diikuti 299 peserta dan melibatkan sejumlah influencer serta dihadiri Anggota Komisi IX DPR.

Para peserta diajak berkeliling ke serangkaian booth yang mewakili masing-masing unit kerja tingkat Eselon 1 BPOM. Booth yang disajikan dalam expo merupakan gambaran dari life cycle produk obat dan makanan mulai dari hulu sampai hilir, termasuk cakupan tugas pengawasan obat dan makanan yang diemban BPOM.

Kepala BPOM RI Penny K Lukito mengajak generasi muda untuk melek wawasan mengenai pengawasan obat dan makanan mulai dari pengembangan hingga menjadi produk aman dan bermutu. 

“Para siswa merepresentasikan konsumen sekaligus generasi muda sebagai agen perubahan dan penerus bangsa, sehingga diharapkan mendapat pengetahuan baru dan pengalaman menyenangkan, serta menjadi duta penyebaran informasi positif tentang BPOM, juga obat dan makanan,” ungkap Penny dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (22/1). 

Baca juga: Kesehatan Mental adalah Fondasi untuk Masa Depan Anak

Ia berharap open house ini dapat menginspirasi para peserta, khususnya para pelajar, untuk dapat berkarir di BPOM. Pasalnya, dibutuhkan adanya multidisiplin ilmu dan keprofesian untuk membangun suatu sistem pengawasan obat dan makanan yang efektif.

“Kami mengharapkan agar peserta pelajar akan memperoleh inspirasi untuk pilihan studi atau karir siswa di masa mendatang setelah menghadiri Open House BPOM,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga sebagai salah satu langkah sinergi BPOM dengan tiga pilar pengawasan yakni pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Untuk itu, BPOM terus mengembangkan kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) bagi stakeholder dan masyarakat.

KIE dilaksanakan tidak hanya sebagai sarana peningkatan literasi dan pengetahuan, tetapi juga penyamaan persepsi dan pemahaman berbagai pihak tentang fungsi pengawasan obat dan makanan di Indonesia. (R-3)

BERITA TERKAIT