21 January 2023, 15:28 WIB

Kisah Perang Badar dan Latar Belakangnya


Mesakh Ananta Dachi |

PERANG Badar tercatat dalam sejarah agama Islam yang berkisah tentang perang antara umat muslim melawan pasukan Quraisy. Tercatat, perang ini berhasil dimenangkan oleh umat muslim yang pada saat itu dipimpin oleh Nabi Muhammad dengan hanya membawa 313 orang, sedangkan pasukan Quraisy yaitu 1.000 orang.

Perang Badar adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Pertempuran itu terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 2 H (13 Maret 624). Pasukan kecil yang terdiri dari 313 orang Muslim melawan 1.000 pasukan Quraisy dari Mekah. 

Setelah sekitar dua jam pertempuran sengit, pasukan Muslim menghancurkan garis pertahanan Quraisy yang kemudian mundur dengan kekalahan telak. Sebelum pertempuran ini, antara akhir tahun 623 dan awal tahun 624, umat Islam dan Mekkah terlibat dalam beberapa konflik bersenjata kecil, dan konflik bersenjata ini semakin sering terjadi. Meskipun demikian, Pertempuran Badr adalah pertempuran skala besar pertama yang terjadi antara kedua kekuatan tersebut. 

Nabi Muhammad yang memimpin pasukan kecil untuk menangkap kafilah Quraisy yang baru saja kembali dari Syam ketika itu dikejutkan oleh kehadiran pasukan Quraisy yang jauh lebih besar. Maju melawan posisi pertahanan musuh yang kuat, pasukan Nabi Muhammad yang sangat disiplin berhasil menghancurkan garis pertahanan dan membunuh beberapa pemimpin kunci Quraisy, termasuk Abu Jahal alias Amr bin Hisham.

Pemimpin Perang Badar

Pada saat perang Badar, Rasulullah SAW mengangkat Ibnu Ummi Makhtum menjadi wakil beliau di Madinah. Namun, setibanya di Ar-Rauha', beliau menyuruh Abu Lubabah bin Abdul Mundzir agar kembali ke Madinah dan menggantikan posisi Ibnu Ummi Makhtum sebagai wakil beliau. Bendera komando tertinggi yang berwarna putih diserahkan kepada Mush'ab bin Umair Al-Qurasyi Al-Abdari. Pasukan kaum Muslimin dibagi menjadi dua batalion:

a. Batalyon Muhajirin. Benderanya diserahkan kepada Ali bin Abu Thalib. 
b. Batalyon Anshar. Benderanya diserahkan kepada Sa'ad bin Mu'adz.

Sementara itu komando sayap kanan diserahkan kepada Az-Zubair bin Al-Awwam' dan sayap kiri diserahkan kepada Al-Miqdad bin Amr, karena hanya mereka berdua yang naik kuda dalam pasukan itu. Sementara titik pertahanan garis belakang diserahkan kepada Qais bin Sha'sha'ah. Komando tertinggi berada di tangan Rasulullah.

Penyebab Perang Badar

Perang Badar dilatarbelakangi oleh kebencian keluarga Bani Hasyim dan pemimpin suku Quraisy kepada Nabi Muhammad dan aktivitas dakwahnya yang dilakukan setelah menerima wahyu pada usia 40 tahun.

Setelah kematian Abu Thalib pada tahun 619 M, kepemimpinan Bani Hasyim diteruskan kepada Amr bin Hisyam atau Abu Jahal yang merupakan salah satu musuh Nabi Muhammad. 

Selain itu, perang badar adalah suatu perlawanan yang dilakukan oleh umat muslim di kota Mekkah dan Madinah. Hal ini merupakan respon dari perlakuan teror dan tindakan semena-mena yang dilakukan oleh kaum Quraisy kepada para umat Muslim. Kaum Quraisy takut nantinya umat muslim akan menguasai kota Mekah maupun Madinah yang kaya dan menjadi pusat perdagangan.(OL-5)

BERITA TERKAIT