KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan pendapatan negara bukan pajak (PNPB) pada 2023 sebesar Rp5,2 triliun. Angka itu meningkat sebesar 1,9% dibanding target pada 2022.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menuturkan, total pendapatan itu didapatkan terbesar dari reboisasi sebesar 35,08%, menyusul penggunaan kawasan hutan 30,58% dan provisi sumber daya hutan sebesar 29,95%.
"Peningkatan pendapatan dibanding tahun sebelumnya ini menggambarkan peningkatan produksi barang dan jasa di sektor lingkungan hidup dan kehutanan," kata Siti dalam Rapat Kerja Komisi IV bersama KLHK, Rabu (18/1).
Baca juga: Pengusaha Ritel dan Makanan dan Minuman Wajib Lakukan Pengurangan Sampah
Pada 2023 KLHK juga akan mendapatkan dana hibah luar negeri sebesar Rp253 miliar. Dengan proporsi terbesar dari lembaga donor KFW sebesar Rp172,49 miliar, disusul Wordl Bank Rp71,47 miliar dan ADB Rp9,08 miliar.
"Kebijakan utama 2023 ini adalah menyediakan rupiah murni pendamping dalam bentuk in kind. Langkah ini diharapkan dapat melonggarkan celah fiskal bagi belanja kementerian," ucap dia.
Adapun, pada 2022 KLHK mampu memberikan sumbangan PNBP ke rekening kas umum negara sebesar Rp6,3 triliun. Angka itu lebih tinggi dari target yang ditetapkan yakni Rp5,5 triliun.
Secara rinci, PNBP didapatkan dari PDSH DR dan IIUPH sebesar Rp2,9 triliun, PNPB PKH sebesar Rp2,9 triliun, PNPB lainnya sebesar Rp519 miliar dan PNBP umum sebesar Rp202 miliar. (Ata/OL-09)