12 January 2023, 17:05 WIB

IKA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Salurkan Beasiswa Untuk 30 Mahasiswa


Naviandri |

PENGURUS usat Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA-UPI)
Bandung menyerahkan beasiswa berupa bantuan biaya uang kuliah tunggal
(UKT) bagi 30 mahasiswa. Penerima berasal dari delapan fakultas dan satu kampus daerah di lingkungan UPI.

Penyerahan beasiswa dilakukan secara simbolis oleh Sekretaris Jenderal IKA-UPI, Najip Hendra didampingi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan perwakilan Direktorat Kemahasiswaan UPI di Sekretariat IKA-UPI Bandung pada Rabu (11/1).

Ketua Umum IKA-UPI, Enggartiasto Lukita turut menyaksikan dan menyampaikan sambutan secara virtual dari Jakarta.

Enggar meyakini donasi berkelanjutan mampu menjadikan program Beasiswa
IKA-UPI lebih berkesinambungan dan memberikan lebih banyak manfaat
kepada para penerima. Proses seleksi yang tepat dan akuntabel juga
memastikan setiap bantuan bisa diterima oleh orang yang tepat.

Lebih dari sekadar meringankan beban orangtua mahasiswa, Beasiswa IKA-UPI diyakini mampu mendorong terwujudkan pemerataan pendidikan yang pada akhirnya melahirkan proses mobilitas vertikal, di mana orang-orang yang selama ini tidak beruntung mampu memperbaiki kualitas dan kesejahteraan kelurga.

"Kami mendapat laporan bahwa di antara para penerima beasiswa ini
terdapat mereka yang begitu keras berjuang untuk bisa menempuh
pendidikan di UPI. Ada dua orang yang terpaksa tidur di masjid karena
tidak mampu membayar biaya kos. Ada yang berjuang sendirian dengan cara
berjualan atau mengandalkan biaya hidup dan biaya kuliah dari honor
menari karena tidak mendapat dukungan keluarga,." kata Enggar.

Menurut dia, sebagian penerima menjalani kehidupan perkuliahan dengan
sangat prihatin karena keterbatasan orang tua. Semoga kepedulian para
alumni ini semakin menguatkan tekad Saudara dalam menempuh pendidikan di UPI.

"Semua percaya bahwa tidak ada jalan mudah untuk meraih sukses di
masa depan terus berjuang dan berusaha keras," tambahnya.

Tentang perjuangan meraih sukses ini, Enggar bercerita dua orang sahabat yang dianggapnya istimewa dan menginspirasi. Pertama adalah Rio Abdurachman yang kini menjadi mitra sekaligus tangan kanannya dalam mengelola unit usaha di bidang media, B Universe. Kedua adalah Viktor Laiskodat yang kini menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur.

Rio mengawali karirnya dengan berjualan koran, sedangkan Viktor bermula dari seorang pemulung. "Dua orang ini sangat luar biasa. Saya sendiri bukan lahir dari keluarga kaya. Berusaha keras mulai dari nol, tapi dua sahabat saya ini memulai dari minus. Apa yang mereka dapatkan saat ini merupakan buah dari kerja keras dan semangat pantang menyerah. Saya meminta mahasiswa UPI yang penerima beasiswa untuk belajar dari pengalaman dua sahabat saya ini, jangan pernah menyerah," lanjutnya.


Tiga kategori

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pengabdian Masyarakat sekaligus
penanggung jawab program Beasiswa IKA-UPI, Jakiatin Nisa menambahkan
pihaknya mengembangkan beberapa skema donasi dan penyaluran. Secara umum beasiswa IKA-UPI dikategorikan menjadi tiga, yakni umum, khusus dan intermediasi.

Beasiswa kategori umum ini disalurkan kepada para mahasiswa yang dinyatakan memenuhi seluruh rangkaian syarat dan ketentuan lain. Tentu dengan terlebih dahulu mengajukan dan dinyatakan berhak mendapatkan beasiswa.

"Kategori khusus diberikan kepada mahasiswa berdasarkan permintaan dari
pihak pendonor. Sebut saja misalnya permintaan berdasarkan asal
mahasiswa, program studi tertentu atau momentum tertentu," tambahnya.

IKA-UPI, kata Jakiatin, membuka kesempatan kepada semua pihak untuk
menjadi bagian dari program Beasiswa IKA-UPI. Anggota dewan misalnya,
bisa menjadi donatur untuk penerima beasiswa dari daerah pemilihannya.
Contoh lainnya, perusahaan tertentu bisa memilih penerima beasiswa dari
program studi yang relevan dengan bidang usahanya.

Dalam pelaksanaannya, beasiswa IKA-UPI disalurkan dalam dua acara. Pertama, reguler pada setiap semester. Kedua, berkesinambungan yang meng-cover biaya studi, pondokan, dan subsidi operasional.

Penyaluran reguler diberikan kepada mereka yang memiliki kesulitan membayar biaya pendidikan (UKT) pada pada semester berjalan.

"Untuk itu, beasiswa IKA-UPI hanya diberikan kepada mereka sejumlah
biaya yang ditagihkan pada semester berjalan. Pembayaran tagihan
dilakukan langsung oleh pihak pengelola dana beasiswa. Waktu penyaluran
skema ini bersamaan dengan jadwal pembayaran UKT UPI, yaitu setiap
semester," terangnya.

Adapun skema penyaluran kesinambungan, tambah dia, merupakan skema
pembiayaan penuh dari awal kuliah sampai lulus menjadi sarjana. Beasiswa diberikan kepada mereka yang benar-benar mengalami kesulitan hidup dalam mengakses pendidikan tinggi.

Komponen beasiswa kesinambungan atau skema  suksesi Sarjana yaitu biaya pendidikan (UKT), biaya asrama/pemondokan dan biaya subsidi transportasi bulanan.

"Untuk dua skema penyaluran tersebut, IKA-UPI membuka kesempatan kepada
para alumni dan pihak-pihak lain untuk menjadi donatur, baik insidental
maupun donasi berkala setiap bulan," katanya.


Mahasiswa berprestasi


Sementara itu, Sekretaris Jenderal IKA-UPI, Najip Hendra menjelaskan,
para penerima beasiswa merupakan mahasiswa berprestasi secara akademik
dan kemahasiswaan namun memiliki keterbatasan ekonomi. Penjaringan dan
seleksi calon penerima beasiswa dilakukan sepanjang Desember 2022.
 
Seleksi meliputi tahapan administrasi dan wawancara mendalam oleh Bidang Pengabdian Masyarakat IKA-UPI dengan turut melibatkan Direktorat
Kemahasiswaan, Badan Bimbingan Konseling dan Pengembangan Karir (BKPK),
dan para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan di lingkungan UPI. Hasilnya
diumumkan pada awal Januari 2023 untuk kemudian diserahkan hari ini.

Secara keseluruhan, total bantuan yang disalurkan sebesar Rp 33.490.000,00. Jumlah bantuan bervariasi sesuai golongan UKT.

"Kami menerima total 86 pendaftar. Ternyata ada sebagian double account, sehingga hanya 75 pendaftar. Dari jumlah tersebut, terdapat 49 pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi. Itulah yang dinyatakan berhak mengikuti tahapan seleksi wawancara. Dari hasil seleksi wawancara ini terpilih 31 mahasiswa yang dinyatakan berhak menerima beasiswa sesuai kategori yang ditentukan. Satu nama kemudian gugur karena ketidakcocokkan dokumen dengan hasil wawancara," ungkapnya.

Kriteria yang dimaksud meliputi sejumlah parameter terkait riwayat
studi, kesesuaian golongan UKT, keterlibatan dalam organisasi
kemahasiswaan, dan latar belakang keluarga. IKA-UPI menetapkan bahwa
beasiswa diberikan kepada mahasiswa dengan golongan UKT I hingga III
dengan rentang biaya Rp 500 ribu hingga kisaran Rp 4 juta.

Golongan ini dipilih karena dianggap linier dengan latar belakang keluarga kategori prasejahtera. Kriteria dipilih agar bantuan ini benar-benar berarti bagi penerimanya. Artinya, penerima benar-benar membutuhkan bantuan untuk melanjutkan studinya.

"Adapun keterlibatan dalam organisasi kemahasiswaan menjadi pertimbangan penting karena di sanalah tempat pengembangan diri mahasiswa. Para mahasiswa ditempa untuk menjadi calon-calon pemimpin masa depan," tambahnya. (N-2)

BERITA TERKAIT