12 January 2023, 14:25 WIB

SNPMB 2023: Tes Potensi Skolastik Modal Utama Pilih Prodi di PTN


Faustinus Nua |

SELEKSI Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 memang tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Melalui tiga jalur seleksi, yang berbeda dari SNPMB tahun ini adalah memberi kebebasan kepada semua siswa, baik dari jurusan IPA, IPS maupun Bahasa untuk memilih program studi apa saja di PTN.

Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB Prof. Budi Prasetyo Widyobroto mengatakan bahwa modal utama bagi siswa untuk memilih prodi adalah nilai Tes Potensi Skolastik untuk jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) dan juga seleksi mandiri. Sementara untuk Seleksi Nasioanal Berbasis Prestasi (SNBP) tentu saja diukur melalui rata-rata nilai (rapor) siswa.

"Kan materi tesnya TPS, literasi dan penalaran. Siswa yang memiliki nilai TPS tinggi, memiliki literasi dan penalaran yang bagus maka yang bersangkutan memiliki modal yang cukup untuk mengikuti prodi di PTN. Logikanya begitu," ujarnya kepada Media Indonesia, Kamis (12/1).

Meski diberi kebebasan atau kemerdekaan dalam memilih prodi di PTN, para siswa harus bisa bertanggung jawab dengan pilihannya. Kebebasan memilih prodi merupakan salah satu upaya untuk mendukung minat dan kemampuan siswa, sehingga diharapkan mereka bisa sukses dalam perkuliahan.

TPS merupakan tes yang mengukur kemampuan kognitif, mencakup penalaran umum dan kemampuan pemahaman. Mulai dari penalaran umum, pengetahuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum hingga memahami bacaan dan menulis merupakan bagian dari tes tersebut.

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB University) Prof. Arif Satria mengungkapkan bahwa latar belakang siswa tidak menjadi standar untuk memilih prodi. Dirinya menekankan pada minat dan kemampuan siswa itu sendiri.

"Pada akhirnya orang-orang yang masuk PTN akan memilih prodi yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Jadi latar belakang tidak masalah," kata Prof. Arif.

Meski demikian, dia menegaskan bahwa IPB hanya menerima siswa dengan nilai yang bagus untuk mata pelajaran yang relevan dengan prodi. "Tentu nilai pelajaran yang relevan yang akan kita lihat," imbuhnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Ari Fahrial Syam, menyebut bahwa pihaknya belum mendapatkan arahan terkait penerimaan mahasiswa baru untuk prodi kedokteran dari jurusan IPS. Sejauh ini FKUI masih menerapkan sistem yang sama dengan tahun sebelumnya yakni hanya siswa dari jurusan IPA yang boleh memilih prodi di Fakultas Kedokteran. "Sementara kami masih menggunakan ini (persyaratan PMB lama), belum ada arahan untuk sistem penerimaan baru 2023," ungkapnya.

Menurut Ari, untuk memilih prodi di Fakultas Kedokteran sebaiknya hanya siswa dari jurusan IPA. Mengingat materi atau modul yang dipelajari mahasiswa di Fakultas Kedokteran sangat terkait erat dengan jurusan IPA di SMA dan butuh dasar yang kuat.

"Saya rasa agak berat dan sebaiknya tetap bahwa FK untuk murid IPA bukan dari IPS," tandasnya. (Karena) modul-modul yang nanti akan dipelajari oleh mahasiswa FK terkait dengan topik-topik IPA," tandasnya.(H-1)

BERITA TERKAIT