12 January 2023, 12:45 WIB

KLHK Optimistis Capai Target Zero Waste 2030


Atalya Puspa |

MELANJUTKAN kerja in-cognito lapangan menuntaskan masalah sampah di Indonesia, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengunjungi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Mengwitani Kabupaten Badung dan TPST TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat), Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.

Dari kunjungan kerja ini, Siti melihat proses pengolahan sampah di Provinsi Bali sudah cukup maju.

"Peran pemerintah daerah kabupaten cukup menonjol didukung oleh pemerintah pusat, asosiasi pengusaha sampah dan juga dukungan swasta secara terbatas," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (12/1).

Di TPST tersebut, sampah yang masuk tercatat 17 ton per hari dengan komposisi 64% organik. Hasil olahan sampah di TPST tersebut di antaranya menghasilkan kompos untuk keperluan keseharian pupuk dan tanaman, bahan bricket RDF yang dikerjasamakan dengan PT. Pembangkit Jawa Bali (PJB) sebagai co-firing batubara.

"Masih ada residu ke TPA sekitar 10% ini bagian yang harus diintervensi dalam konsepsi penyelesaian sampah secara tuntas," imbuh Siti.

Dalam kerja incognito ini, pada hari sebelumnya, ia juga mengunjungi Bank Sampah Benteng Kreasi Sentul City Recycle Center, Bogor, yang dinobatkan sebagai Bank Sampah Terbaik tahun 2021.

Baca juga:  KLHK Terus Kembangkan Model Pengelolaan Sampah di Kawasan Permukiman

Melihat kemajuan pengelolaan sampah di Indonesia, Siti berujar penyelesaian strategis persoalan sampah memerlukan kombinasi kerja leadership Pemda/Kepala Daerah, kelompok swadaya masyarakat, dunia usaha, BUMD/swasta, dan itu mulai terlihat semakin masif sejak 2016.

"Hal ini terus berkembang dan berbagai inovasi kreatif terutama dari kalangan generasi muda yang juga mulai aktif terlihat," tuturnya.

Siti bertekad akan terus memperkuat kolaborasi multistakeholder sesuai peran dan tanggung jawab masing-masing, untuk menyelesaikan persoalan sampah dari hulu ke hilir. KLHK akan terus melakukan excercise untuk zero emission, selain zero waste di 2030.

"Tentu saja berbagai dinamika di lapangan masih menantang, dan kita akan bekerja keras untuk menyempurnakan semuanya. Optimis bisa," tuturnya.(OL-5)

BERITA TERKAIT