SALAH satu sumber daya alam yang banyak digunakan dalam peradaban manusia yaitu minyak bumi atau crude oil. Perannya sebagai sumber daya alam utama telah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat dunia.
Lantas apa itu fraksi minyak bumi? Bagaimana bisa kekayaan alam tersebut dapat terbentuk dan berada di dalam perut bumi? Apa saja manfaat dan kegunaannya?
Berikut uraian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas. Yuk disimak dengan seksama.
Pengertian fraksi minyak bumi
Fraksi minyak bumi adalah hasil penyulingan atau distilat yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi. Pengolahan minyak bumi dilakukan dengan distilasi bertingkat. Distilasi merupakan metode pemisahan campuran dari larutannya berdasarkan perbedaan titik didih.
Sedangkan minyak bumi merupakan bahan bakar fosil dengan materi penyusun utamanya merupakan senyawa alkana. Berdasarkan bentuknya, minyak bumi memiliki bentuk yang kental dan berwarna agak cokelat kehijauan.
Minyak bumi bersifat mudah terbakar. Minyak bumi dianggap sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui karena proses terbentuknya yang lama sampai berjuta-juta tahun. Minyak bumi terbentuk dari sisa renik hewan dan tumbuhan yang tertimbun sangat lama dalam lapisan kerak bumi yang mendapat tekanan tinggi dan suhu yang ekstrem.
Minyak bumi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Berikut penjelasannya.
Proses pengolahan minyak bumi (distilasi bertingkat)
Untuk mengolah sumber minyak menjadi bahan bakar, para penambang harus melakukan pengeboran kerak bumi terlebih dahulu. Dari pengeboran ini, biasanya minyak bumi akan diangkat dan tercampur dengan gas alam. Pengeboran dilakukan menggunakan alat rig pengeboran dengan berbagai macam jenis sesuai dengan kondisi pengeboran.
Setelah dipisahkan dari campuran dengan gas alam, akan terbentuk menjadi cairan kental hitam dan berbau yang kemudian disebut dengan minyak mentah. Minyak mentah ini tidak dapat berguna secara langsung.
Minyak mentah akan melalui proses penjernihan/pemurnian (purifying) dengan destilasi bertingkat atau penyulingan minyak. Dari proses penyulingan inilah kemudian olahan itu dapat dibagi ke dalam fraksi-fraksi sesuai dengan acuan titik didih tiap senyawa hidrokarbon.
Fraksi minyak bumi dan titik didihnya
Berikut penjelasan beberapa fraksi minyak bumi beserta titik didihnya.
1. Aspal.
Titik didih: 525 °C. Aspal adalah residu minyak bumi dan didapatkan saat minyak bumi pertama kali masuk ke dalam menara distilasi dan dipanaskan pada suhu lebih dari 500 °C. Fraksi minyak bumi yang memiliki titik didih dibawah 500 °C akan menguap ke atas menara distilasi dan dipanaskan kembali.
Sedangkan yang memiliki titik didih diatas 500 °C akan terkumpul menjadi residu yang selanjutnya dijadikan aspal. Aspal digunakan sebagai penghalus jalan.
2. Oli.
Titik didih: 350-500 derajat celsius. Oli atau pelumas adalah hasil distilasi minyak bumi setelah aspal. Minyak bumi akan dipanaskan dengan suhu antara 350 oC dan 500 oC sehingga senyawa hidrokarbon yang memiliki titik didih dibawah 350 oC akan menguap dan yang memiliki titik didih diatasnya akan membentuk oli. Oli digunakan sebagai pelumas/pelicin komponen mesin kendaraan.
3. Solar.
Titik didih: 270-350 oC. Solar adalah hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 200 oC dan 350 oC. Titik didihnya memang di antara suhu tersebut sehingga ketika dipanaskan pada suhu tersebut, rantai hidrokarbon yang memiliki 8 sampai 21 atom karbon (solar) tidak akan menguap. Solar digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
4. Kerosin dan avtur.
Titik didih: 180-250 oC. Kerosin dan avtur adalah hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 170 oC dan 250 oC. Kerosin (minyak tanah) digunakan sebagai bahan bakar kompor minyak tanah. Sedangkan avtur digunakan sebagai bahan bakar pesawat terbang.
5. Nafta.
Titik didih: 80-170 oC. Nafta (bensin berat) adalah hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 70-140 oC. Nafta digunakan sebagai bahan baku industri petrokimia seperti plastik, karet sintetis, deterjen, obat, cat, serat sintetis, kosmetik, dan zat aditif bensin.
6. Bensin.
Titik didih: 70-140 oC. Bensin adalah hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 35-75 oC. Terdiri atas isomer-isomer heptana dan oktana. Bensin digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
7. Petroleum eter.
Titik didih: 30-90 oC. Petroleum eter adalah hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 30 sampai 90 derajat celcius. Ciri khas petroleum eter adalah mudah terbakar dan harganya yang murah.
Namun petroleum eter tidak terlalu membahayakan. Petroleum eter digunakan sebagai bahan pelarut nonpolar dan sebagai pengganti pentana.
8. Gas
Titik didih: (-160)-30 oC. Gas adalah hasil distilasi minyak bumi dengan suhu distilasi yang paling rendah antara –160 sampai –40 derajat celcius. Ini karena gas sangat mudah menguap. Gas adalah wujud gas dari LPG yang berwujud cair. Gas digunakan sebagai bahan bakar kompor gas. (OL-14)