10 January 2023, 17:15 WIB

Mengenal Aroma Bau Hujan Petrichor


Joan Imanuella Hanna Pangemanan |

ISTILAH petrichor digunakan untuk menyebut bau khas saat hujan membasahi tanah. Bau tersebut menenangkan beberapa orang hingga dibuat menjadi aroma parfum, sabun, dan sebagainya.

Pada 1964, IJ Bear dan RG Thomas memasukkan kata tersebut dalam jurnal mereka yang berjudul Nature of Argillaceous Odour. Jurnal tersebut mempelajari bau cuaca basah.

Menurut para peneliti, terdapat peran zat kimiawi yang terlibat dalam aroma hujan yang muncul setelah cuaca kering yang panjang. Aroma khas yang bersatu antara air hujan dan tanah yang diproduksi oleh mikroba.

Kata tersebut merupakan kombinasi dari awalan petr yang berarti batu dan akhiran ichor yang berarti cairan yang mengalir di pembuluh darah para dewa dalam mitologi Yunani. Bau khas tersebut dapat berasal dari kombinasi minyak tumbuhan yang mudah menguap dan geosmin yang dilepaskan dari tanah ke udara dan oleh ozon.

Tetesan air yang jatuh ke tanah menyebabkan beberapa bakteri muncul dan melepaskan geosmin ke udara. Jumlahnya akan meningkat saat hujan turun. 

Selain perasaan menenangkan, Anda juga dapat merasa bahagia saat mencium bau tersebut. Beberapa ilmuwan percaya dan menyimpulkan bahwa manusia menghargai aroma hujan karena nenek moyang dahulu mengandalkan cuaca hujan untuk bertahan hidup.

Terdapat chemistry atau ikatan di antara manusia dan bau tersebut. Selain petrichor, situasi lain seperti aroma kue cokelat atau roti yang masih dipanggang di oven, perasaan saat memakai kaus kaki di hari yang dingin, atau pelukan dari orang yang disayang. 

Secara tidak langsung petrichor membangkitkan memori indah dan merangsang otak untuk mengeluarkan hormon yang dapat membuat manusia merasa bahagia dan nyaman. (OL-14)

BERITA TERKAIT