Sejumlah mahasiswa Universitas Sanata Dharma (USD), Yogyakarta, asal Kepulauan Nias belum lama ini menampilkan atraksi budaya berupa tari perang, tarian, dan sejumlah alat musik tradisional Suku Nias pada acara Dies Natalis USD ke 67.
Atraksi itu dalam upaya memperkuat peran generasi muda dalam menjaga, merawat dan melestarikan budaya. Mengingat saat ini kesadaran kaum muda khususnya pelajar dan mahasiswa kurang menaruh perhatian terhadap seni budaya lokal. Padahal seni budaya merupakan warisan yang harus dibanggakan dan ditampilkan.
Seni budaya suku Nias salah satu ragam budaya Indonesia bahkan mendapatkan pengakuan dari UNESCO seperti Lompat Batu Nias. Bahkan atraksi tersebut pernah ditampilkan di uang kertas seribu rupiah.
Menurut Bruder Sarju yang mewakili USD, perhatian USD terhadap mahasiswa asal Nias cukup besar. Sebagian dari mereka mendapat kesempatan studi sampai menyelesaikan S1 dengan beasiswa penuh untuk meraih gelar sarjana. Tidak menutup kemungkinan untuk lanjut S2 di program studi yang ada di USD.
Sarju menambahkan mahasiswa asal Nias memiliki potensi yang besar baik di bidang akademis dan nonakademis. "Melalui beasiswa yang diberikan oleh pihak kampus kiranya segala potensi dan bakat yang dimiliki bisa dikembangkan lagi supaya membawa manfaat dan kebaikan untuk masyarakat," kata Sarju.
Baca juga: Kesehatan Mental Adalah Fondasi untuk Masa Depan Anak
"Kami mengharapkan mereka tidak sekedar belajar menuntut ilmu disini, tetapi melalui budaya yang mereka miliki sebisa mungkin menampilkan budaya tari merrka sebagai media pembelajaran keberagaman, toleransi dan kemajemukan," ucap Sarju lagi.
Masyarakat Indonesia dan khususnya yang ada di USD juga diharapkan bisa mengenal budaya para asal Nias. "Setelah mereka mengenal tentu akan terhibur dan selanjutnya akan menghargai budaya Nias. Harapan kami mereka makin percaya diri, menjadi mahasiswa berprestasi. Kelak menjadi generasi penerus yang berguna dan dibanggakan oleh masyarakat," kata Sarju. (R-3)