SELEKSI guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sudah kembali dibuka, namun di sisi lain masih banyak guru PPPK yang sudah lolos tahun lalu dan masih belum menerima penempatan. Saat ini pendidikan Indonesia disokong oleh kurang lebih 1.600.000 guru honor.
Wakil Sekretaris Jenderal PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Dudung Abdul Kodir mengatakan bahwa untuk guru yang sudah lolos di 2021 dan belum mendapatkan penempatan, mereka mendapatkan prioritas utama penempatan di 2022.
"Di 2022 mereka sudah mendapatkan prioritas P1 menurut surat edaran dari Permen PAN & RB nomor 20 tahun 2022 bahwa bagi guru yang sudah dinyatakan lulus di 2021 tetapi belum mendapatkan formasi jumlahnya kurang lebih 167.000 itu akan di akomodir di 2022 sebagai prioritas pertama atau P1," jelas Dudung saat dihubungi pada Rabu (4/1).
Namun, guru-guru itu harus berharap agar kabupaten dan provinsi mengusulkan jumlah sesuai dengan kuota yang lulus itu, agara mereka semua bisa terangkat. "Tetapi apabila ada kabupaten/kota yang tidak mengusulkan sesuai jumlah kouta yang lulus passing grade berarti masih ada guru-guru yang tertinggal, lagi lagi ini harus ada koordinasi, komunikasi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah," bebernya
Solusi yang harus dilakukan adalah janji dari Kementerian di 2022 ini akan ditingkatkan jumlah yang akan diangkat. Tapi sampai saat ini PGRI belum mendapatkan nominal jumlah yang diangkat di tahun 2022. "Pemerintah pusat di 2022 akan menyerahkan seleksi itu ke kabupaten/kota berdasarkan administrasi yang sudah ada. Itu sebetulnya yang menurut saya harus segera dilakukan, diutamakan bagi guru-guru yang usianya sudah lanjut, karena banyak guru honor yang sampai pensiun tetap honor, ini yang kita prihatin. Tidak ada penghargaan, dedikasi atas perjuangan para guru yang sudah mengabdi," pungkasnya. (H-1)