MERAWAT kulit bagi sebagian orang terasa malas. Padahal sangatlah penting untuk menjaga skin barrier Anda.
Ketika tekstur kulit wajah mulai berubah hingga rusak, sudah saatnya Anda mengetahui cara memperbaiki skin barrier. Berikut penjelasan lengkapnya.
Pengertian skin barrier
Skin barrier adalah lapisan terluar kulit yang berfungsi memproteksi kulit dan tubuh. Garda terdepan pelindung kulit ini bisa saja rusak karena beberapa hal sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah kulit. Oleh sebab itu, kesehatannya perlu dijaga dengan baik.
Menurut Indian Journal Indian of Medical Research, skin barrier punya fungsi dari dalam dan luar. Secara internal, itu berfungsi dalam mempertahankan homeostasis dan melindungi dari kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh. Sementara dari luar, ia dapat melindungi dari berbagai ancaman eksternal seperti alergen, zat kimia, juga bakteri.
Ciri-ciri skin barrier rusak
Skin barrier yang rusak tentu akan mengganggu fungsinya. Hal ini akan membuat Anda lebih rentan terkena penyakit kulit lain.
Untuk itu, Anda harus memahami ciri-ciri skin barrier rusak. Apa saja?
a. Kulit kering dan dehidrasi.
b. Kulit terasa tertarik dan kencang.
c. Gatal.
d. Mengelupas.
e. Kulit kasar.
f. Warna kulit menggelap atau kemerahan.
g. Iritasi kulit.
h. Penyembuhan luka semakin lambat.
Cara memperbaiki skin barrier
Tak perlu khawatir berlebihan karena Anda bisa melakukan beberapa cara agar skin barrier serta tekstur kulit wajah seperti sedia kala.
1. Meminimalisasi penggunaan skincare.
Menggunakan skincare tentu bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit Anda. Akan tetapi, menggunakan terlalu banyak produk dengan bahan aktif atau terlalu sering melakukan eksfoliasi bisa menyebabkan skin barrier rusak.
Oleh karena itu, kembalilah ke rejimen skincare dasar jika Anda merasa skin barrier sudah rusak. Melakukan skincare dasar cukup dengan mencuci muka dan menggunakan toner, moisturizer, serta sunscreen saja.
2. Perhatikan kadar pH.
Kadar pH kulit wajah yang alami sekitar 5,7. Nah ketika Anda memakai produk perawatan kulit dengan kandungan pH lebih tinggi dari itu, skin barrier berisiko rusak. Menghentikan pemakaian produk skincare ber-pH tinggi juga menjadi cara memperbaiki skin barrier serta tekstur kulit wajah Anda.
3. Gunakan pembersih wajah yang lembut.
Coba lihat kembali kandungan pembersih wajah atau sabun cuci muka Anda. Saat menemukan bahan aktif atau eksfoliator yang berlebihan, sebaiknya hentikan penggunaannya terlebih dahulu.
Sebagai cara memperbaiki tekstur kulit wajah akibat jerawat, pilih pembersih wajah yang mempunyai kandungan antibakteri atau ceramide. Selain berfungsi untuk mengatasi jerawat, ceramide juga mampu menambah hidrasi kulit.
4. Fokus menghidrasi kulit wajah.
Cara lain untuk memperbaiki skin barrier ialah mengombinasikan serum serta pelembap yang dapat menambah hidrasi pada kulit wajah Anda. Sebagai contoh, gunakan produk yang mengandung humektan seperti gliserin, panthenol, atau hyaluronic acid. Hal tersebut berfungsi untuk memperbaiki tekstur wajah sekaligus mengikat dan meningkatkan kadar air dalam kulit.
Lalu, jangan lupa untuk menggunakan moisturizer dengan kandungan oklusif emolien seperti dimethicone, minyak jojoba, shea butter, linoleic, stearic, dan lain-lainnya. Moisturizer atau pelembap dengan kandungan ini bermanfaat untuk menjaga agar kadar air tidak menguap serta mengikat kelembapan kulit. Konsumsi air putih dua liter per hari mampu membantu hidrasi kulit.
5. Memperbaiki gaya hidup.
Ada lagi cara yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki skin barrier, yaitu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Tidak dipungkiri, rasa lelah, stres, dan kurang tidur juga bisa menjadi penyebab skin barrier yang rusak. Maka dari itu coba untuk memperbaiki pola makan, rutin berolahraga, dan cukup tidur.
Ketika Anda rutin melakukan cara memperbaiki skin barrier, efeknya ialah perubahan pada kulit wajah. Ini termasuk saat produk skincare bekerja secara efektif karena perlindungan kulit telah meningkat.
Perlu untuk Anda ketahui gejala atau tanda kerusakan kulit yang Anda alami, sebaiknya jangan abaikan. Pastikan Anda mengetahui berbagai penyebabnya agar Anda dapat menghindari beberapa hal berikut.
a. Suhu lingkungan yang terlalu kering atau lembap.
b. Kulit mengalami paparan alergen, polutan, hingga debu yang tidak terlihat.
c. Terlalu banyak terpapar sinar matahari secara langsung.
d. Mengalami paparan deterjen atau bahan kimia lainnya yang tidak cocok untuk kulit.
e. Melakukan eksfoliasi secara berlebihan.
f. Mengalami kondisi stres yang tidak membaik.
g. Mengidap gangguan kulit, seperti dermatitis dan psoriasis.
h. Kurang mengonsumsi makanan bernutrisi.
i. Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.
j. Kekurangan waktu tidur atau istirahat.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk merawat lapisan kulit terluar tetap sehat. Semoga bermanfaat. (OL-14)