22 December 2022, 21:35 WIB

Indonesia Kekurangan 40 Ribu Dokter Spesialis Keluarga Layanan Primer


Faustinus Nua |

INDONESIA masih membutuhkan sekitar 40 ribu dokter spesialis keluarga layanan primer (SpKKLP). Dokter dengan spesialisasi tersebut mempunyai hak dan wewenang untuk menjadi pengampu fasilitas layanan kesehatan primer, seperti puskesmas dan klinik, sehingga dapat menentukan pasien mana yang perlu dirujuk ke rumah sakit.

"Diperlukan lebih dari 40 ribu dokter spesialis keluarga layanan primer ini. Dia di atas dokter umum, dididik secara spesialistik dengan lama 3,5 - 4 tahun dan kemudian merekalah yang diberi hak dan wewenang nanti untuk menjadi pengampu fasilitas layanan kesehatan primer," ungkap Rektor Universitas Yarsi, Fasli Jalal dalam keterangannya, Kamis (22/12).

Fasli menerangkan, fasilitas layanan kesehatan primer merupakan jenjang pertama dari sistem layanan kesehatan di BPJS. Semua pasien yang hendak menggunakan BPJS harus masuk ke fasilitas layanan kesehatan primer terlebih dahulu. Setelah itu, dokter spesialis keluarga layanan primer yang akan merekomendasikan pasien untuk dirujuk ke rumah sakit.

"Jadi semua pasien harus masuk ke layanan primer ini dulu, baik klinik swasta, maupun puskesmas atau klinik yayasan. Kemudian sesuai dengan perintah dokter ini baru dirujuk mana yang perlu ke rumah sakit dan jenjangnya juga sudah ditetapkan oleh BPJS," jelasnya.

Lebih lanjut, menurut Fasli, jumlah puskesmas di Indonesia sudah mencapai hampir 10 ribu. Selain itu jumlah klinik masyarakat pun cukup banyak, bahkan lebih banyak jumlahnya dari puskesmas. Dengan demikian, Indonesia diperkirakan membutuhkan sekitar 40.000 dokter spesialis keluarga layanan primer untuk mengisi kekosongan di fasilitas kesehatan primer tersebut. "Karena itu kita mendekat untuk memberikan kontribusi ke spesialis keluarga layanan primer ini," imbuhnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, Rika Yuliwulandari, mengatakan bahwa saat ini Universitas Yarsi menjadi salah satu perguruan tinggi swasta pertama yang dipercaya untuk membuka program studi spesialis kedokteran keluarga layanan primer (SpKKLP). Dia menyampaikan pendidikan SpKKLP membuka kesempatan bagi dokter-dokter umum di puskesmas maupun klinik untuk meningkatkan kompetensi mereka.

"Prodi SpKKLP ini adalah kesempatan yang baik bagi seorang dokter di layanan primer untuk meningkatkan kompetensinya. Selama ini, mindset kita, bahwa untuk menjadi seorang spesialis itu adalah hanya untuk dokter-dokter yang bekerja di rumah sakit, yaitu di fasilitas kesehatan sekunder dan tersier," tutur Rika.

Dia menilai bahwa dokter-dokter yang bekerja di puskesmas dan klinik seolah-olah tidak mempunyai kesempatan untuk meningkatkan kompetensi diri dengan mengikuti pendidikan spesialis. Selama ini, peningkatan kompetensi yang dapat dilakukan hanya sebatas seminar dan kursus saja, yang tidak mendapatkan pengakuan secara legal.

"Kan kalau ada ijazahnya ada pengakuan baik itu untuk peningkatan karir maupun untuk peningkatan kompetensinya. Sehingga sekarang para dokter-dokter umum ini mempunyai kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya, menambah jenjang pendidikannya menuju SpKKLP," tandasnya.(H-2)

BERITA TERKAIT