MENGONSUMSI protein yang cukup usai menjalani operasi justru baik untuk kesembuhan luka operasi. Hal itu dikatakan Ketua Pusat Resistensi Antimikroba Indonesia (PRAINDO) Harry Parathon.
"Untuk sembuhnya luka operasi itu perlu kondisi yang bagus. Orangnya nggak boleh kurang darah. Tidak boleh kekurangan protein. Jadi protein itu kayak lemnya luka. Nah, protein ini bisa didapat dari mana? Ya dari telur, dari ikan, dan dari ayam. Jadi tidak apa-apa mengonsumsi itu pascaoperasi," ujar Harry, dikutip Kamis (18/12).
Kendati demikian, banyak masyarakat Indonesia yang meyakini mengonsumsi ikan, telur, hingga ayam pascaoperasi justru dapat menyebabkan rasa gatal pada luka operasi. Padahal, hal ini hanyalah mitos yang berkembang di Indonesia.
Baca juga: Ini Penyebab dan Ciri Luka Operasi yang Mengalami Infeksi
Di daerah Timor Leste, Harry mengatakan, seseorang yang baru saja menjalani operasi dianjurkan untuk memakan tim ayam selama 40 hari.
"Makan ikan, makan ayam, makan daging itu justru bagus. Memang itu mitos yang berkembang di Indonesia. Dulu saya bekerja di Timor Timur atau sekarang Timor Leste, di sana itu beda. Kalau ada pasien operasi di sana justru 40 hari harus makan tim ayam," katanya.
"Kita berbeda. Di sini malah nggak boleh makan ikan, nggak boleh makan ayam, nggak boleh makan telur, nggak boleh minum banyak. Justru itu bisa mengakibatkan lukanya nggak sembuh. Malah sembuhnya nggak sempurna, nggak bagus. Dia akan cekung ke bawah," sambungnya.
Jika luka pascaoperasi mengalami rasa gatal. Hal tersebut bukanlah disebabkan oleh mengonsumsi ikan atau pun telur. Mengalami gatal saat luka akan sembuh merupakan hal yang wajar. Harry menjelaskan, hal itu merupakan reaksi dari jaringan di bawah kulit.
"Kalau luka itu gatal, semua luka yang akan sembuh itu memang gatal. Itu karena terjadi reaksi dari jaringan di bawah kulit. Sehingga menimbulkan rasa gatal. Itu tidak apa-apa. Bukan karena makanan tertentu. Makan ikan pun tetap gatal," pungkasnya. (Ant/OL-1)