SUATU masa terdapat seorang anak laki-laki yang senantiasa mendatangi makam ibunya setiap Jumat. Setiap kali bersanding dengan pusara ibunya, ia dengan khusyuk melantunkan Surat Yasin.
Ia terlihat membaca ayat-ayat al-Qur'an itu dengan penuh khidmat. Sambil sesekali ketika menghentikan bacaan untuk mengambil napas, ia mengenang masa-masa indah dengan ibunya. Sungguh, pemandangan itu begitu memilukan, melihat seorang anak yang duduk terpekur sambil membaca al-Qur'an di samping pusara ibunda tercintanya.
Ketika telah selesai membaca Surat Yasin, ia kemudian berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku membagikan pahala membaca surat Yasin ini, maka jadikanlah bagian itu terhaturkan kepada para arwah yang bersemayam di permakaman ini."
Seminggu kemudian, tepat di Jumat berikutnya, anak tersebut kembali melakukan rutinitas mingguannya itu. Mendatangi pusara ibunya, duduk dengan khusyuk, dan kemudian melantunkan surat Yasin untuk dihadiahkan kepada ibundanya serta para arwah di permakaman itu.
Baca juga: Kisah Seorang Pria yang Bertobat dari Membidahkan Maulid Nabi
Kemudian datang seorang wanita kepada anak itu. Wanita itu bertanya kepada anak tersebut, "Apakah engkau Fulan bin Fulanah, apakah engkau putra dari ibu yang dikubur dalam pusara ini?"
"Ya," jawab anak itu singkat.
"Sesungguhnya aku memiliki seorang putri yang telah meninggal, kemudian aku bermimpi bertemu dengannya. Dalam mimpi itu, kulihat ia sedang duduk-duduk di samping pusaranya. Kemudian aku bertanya kepadanya, 'Apa gerangan yang membuatmu terduduk di sini?' Ia lantas menjawab, 'Sesungguhnya Fulan bin Fulanah mendatangi makam ibunya, kemudian ia membaca Surat Yasin dan menghadiahkan pahala bacaannya kepada ibunya dan kami, para ahli kubur yang arwahnya bersemayam di permakaman ini. Maka dari itulah, aku mendapatkan manfaatnya sehingga aku diampuni.'"
Baca juga: Pembunuh 100 Orang Ingin Bertobat Akhirnya Dapat Rahmat atau Azab?
Kisah penuh hikmah itu disampaikan dalam kitab Tahqiqul Amal Fima Yanfa'ul Mayyita Minal 'Amal karya Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki al-Hasani, halaman 60. Itu dikabarkan dari al-Hasan bin al-Haitsam bahwa suatu ketika ia mendengar Abu Bakar al-Athrusyi bin Abi Nashr bin At-Timar menyampaikan cerita itu. Wallahu a'lam. (OL-14)