24 November 2022, 22:25 WIB

Kemdikbudristek Dorong Peningkatan Jumlah Pengembang Teknologi Pembelajaran 


Syarief Oebaidillah |

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) mendorong terus bertumbuhnya pengembang teknologi pembelajaran (PTP) saat ini belum mencukupi.

Plt Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemdikbudristek Hasan Chabibie menilai, hingga saat ini jumlah PTP masih sekitar 2.000-an, masih jauh dari jumlah ideal.

"Menurut kami sangat kurang karena penggunaan teknologi menjadi masif," ujar Hasan dalam Simposium Regional Pengembang Teknologi Pembelajaran Tahun 2022 bertajuk "Peran PTP Dalam Menyukseskan Transformasi Digital" di Jakarta.

"Kalau secara statistik kami belum bisa melakukan prediksi pasti berapa jumlah kebutuhan ideal PTP di seluruh indonesia. Namun, kami pernah melakukan perhitungan di tahun 2017 idealnya 5 ribu," imbuhnya..

Keberadaan PTP, lanjut Hasan, erat kaitannya dengan tranformasi pembelajaran digital. Juga, memastikan pembelajaran tetap berjalan apabila ke depan muncul pandemi, berkaca dari pengalaman Covid-19.

Baca juga : Sejak Pandemi, Ratusan Ribu Guru Manfaatkan Teknologi QSP

"Mau tidak mau harus kita lakukan refleksi, sehingga efek Covid-19 pada titik tertentu sudah membuka digital ke depan untuk dunia pendidikan, kita bisa lampaui dengan sebaik-baiknya," ujar dia.

Hasan menambahkan, teknologi juga menjadi bagian penting dari upaya transformasi digital di bidang pendidikan. Salah satunya dengan munculnya platform Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, SIPLah, maupun Rumah Belajar.

"Sehingga peran terbaik yang dibagikan masing-masing kementerian/lembaga bisa saling ditiru, saling menginspirasi, saling diterapkan, sehingga kita inginnya tranformasi digital betul-betul merata di kita semua," tambah Hasan.

Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek Suharti, yang hadir secara virtual mengatakan, para pengembang teknologi pembelajaran harus terus mengembangkan kompetensi dirinya dengan berbagai macam mekanisme.

"Tidak harus selalu bertemu, melatih diri dengan cara tetap mencari, membangun diri secara mandiri. Tentu kolaborasi juga menjadi kunci baik itu dengan pemerintah, teman sesama PTP baik itu di Kemendikbudristek maupun di kementerian lain," pungkas Suharti. (RO/OL-7)

BERITA TERKAIT