PEMBAHASAN asmaul husna atau nama-nama terindah Allah SWT kali ini tentang Al-Hakim atau Yang Maha Bijaksana. Pembahasan asma Allah kali ini sangat berkaitan dengan hikmah.
Lantas bagaimana penjelasan rinci tentang asmaul husna Al-Hakim dan hikmah? Berikut penjabarannya sebagaimana dilansir limofficial_lirboyo di Instagram.
Al-Hakim dan hikmah
Iman Al-Ghazali menjelaskan dalam kitabnya Maqsadul Asna bahwa yang dikehendaki Al-Hakim di sini ialah Zat Yang Memiliki Hikmah. Nah, lalu hikmah itu apa?
Hikmah merupakan ungkapan dari mengetahui pada sesuatu yang mulia dengan ilmu yang paling mulia atau mengetahui hal terbaik dengan ilmu terbaik. Faktanya, hanya Allah yang benar-benar memiliki hikmah ini.
Baca juga: Rahasia Belajar yang Benar Diungkap KH Hasyim Asyari
Kok bisa? Begini, zat yang paling mulia atau pemilik kebaikan yang absolut ialah Allah. Dan siapa yang mengetahui hakikat Allah? Allah itu sendiri.
Lalu, ilmu yang paling mulia atau tertinggi itu adalah ilmu azali. Kenapa ilmu azali? Ini karena pengetahuan atau ilmu azali itu selamanya tidak akan dijumpai salah fakta, meleset, samar, apalagi keraguan. Dan siapa yang memiliki ilmu azali itu? Allah SWT.
Jadi, hakikatnya Allah yang memiliki hikmah ini. Karenanya, Allah disebut sebagai Al-Hakim.
Manusia meniru Al-Hakim
Lantas, apakah bagi seorang hamba juga bisa meniru sifat al-Hakim? Sangat bisa dan tentu saja dengan kadar penisbatan manusia.
Lalu bagaimana orang bisa dikatakan hakim atau sifat kebijaksanaan atau yang memiliki hikmah? Ialah mereka yang mengenal Allah.
Baca juga: Sifat-Sifat Terpuji Anjing Menurut Imam Nawawi
Bahkan orang yang memiliki wawasan luas dan berbagai disiplin ilmu telah banyak ia kuasai, tetapi tidak mengenal Allah, dia tidak berhak dikatakan sebagai orang yang bijak atau orang yang hakim. Justru sebaliknya, kendati orang itu memiliki kecerdasan lisan yang tak pandai merangkai kata, tetapi mendekat dengan mengenal Allah, maka bagi Allah, dialah yang pantas menyandang si bijaksana atau yang memiliki hikmah.
Sebagai akhir, hikmah semata karunia Allah. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang sangat melimpah. (OL-14)